JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Belakangan, nama Rocky Gerung menjadi sorotan di media sosial.
Ini karena pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini pun ikut disorot oleh AM Guntur Muchtar, selaku Wakil Ketua Bidang Industri, Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi.
Guntur menilai, bahwa pernyataan Rocky Gerung di forum buruh, telah menggeser pandangan publik terhadap sosoknya.
BACA JUGA:Panji Gumilang Resmi Ditetapkan Tersangka Kasus Penistaan Agama
BACA JUGA:Promo Nyalakan Kemerdekaan, PLN Beri Diskon Spesial Tambah Daya Hanya Rp170.845
Dari melihat dia sebagai akademisi yang kritis dengan logika filsafatnya, menjadi pengamat politik yang kehilangan nalar sehatnya.
Narasinya sudah mulai tidak sehat dan keluar dari keadaban politik ke-Indonesiaan.
"Saya menilai Rocky Gerung sudah offside," kata Guntur yang juga merupakan Ketua Umum IMI Jambi ini.
Hal ini lanjutnya, karena Rocky Gerung menggunakan diksi yang dapat dikategorikan sebagai penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara.
BACA JUGA:Atur Ekosistem Bisnis Media, Rancangan Perpres Publisher Right Tunggu Tandatangan Jokowi
"Betul bahwa dalam negara demokrasi liberal seperti di Amerika dan di negara-negara Eropa, kritik seperti Rocky Gerung semacam itu dinilai hal biasa," kata Guntur.
Tetapi lanjutnya, Rocky Gerung lupa bahwa ini di Indonesia yang politiknya memiliki kaitan erat dengan adab ketimuran yang masih menjunjung tinggi sopan santun.
"Rocky Gerung telah mengabaikan hal itu," kata dia. Selain itu secara hukum apa yang disampaikan Rocky Gerung telah masuk pelanggaran hukum yaitu telah melakukan penghinaan dan menimbulkan keonaran akibat narasinya yang emosional provokatif dan keluar dari keadaban politik. *