Ini Kata Bos PTPN Jelang IPO PalmCo

Kamis 13-07-2023,16:22 WIB
Reporter : Jambi Independent
Editor : Gita Savana

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dalam tiga tahun terakhir, produksi kelapa sawit pada empat perusahaan yang akan menjadi pembentuk Sub Holding PalmCo, yaitu PTPN IV, PTPN V, PTPN VI dan PTPN XIII meningkat, tepatnya jelang rencana pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO),

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengungkapkan, kinerja operasional yang meningkat tersebut menyangkut indikator utama seperti produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, produktivitas TBS, produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan rendemen CPO.

Kata dia, hal ini diyakini juga akan berlanjut setelah beberapa PTPN tersebut bergabung ke dalam Sub Holding PalmCo.

"PalmCo akan dibentuk dari perusahaan yang telah menunjukkan tren kenaikan produksi dalam beberapa tahun terakhir. Tentu kedepannya, dengan PalmCo yang semakin fokus pada komoditas utama, maka tujuan kita berperan dalam food security melalui pemenuhan pasokan Minyak Goreng dalam negeri, insya Allah dapat terwujud," ujarnya dalam keterangan tertulis, di Jakarta.

BACA JUGA:WADUH..!! Mahasiswa Segel Kantor DPRD Provinsi Jambi, Ini Penyebabnya....

BACA JUGA:8 Shio yang Beruntung Hari Ini 13 Juli 2023, Bakal Dapat Untung Besar

Ia merincikan, data perusahaan menunjukkan, untuk PTPN IV yang akan menjadi induk merger, kinerja positif terlihat dari Produksi TBS tahun 2020 sebanyak 2.572,59 juta ton, naik menjadi 2.756,47 juta ton pada tahun 2021 dan mencapai 2.650,91 juta tahun 2022.

Hal ini berbanding lurus dengan Produktivitas TBS yang juga meningkat dari 21.424 ton/ha pada tahun 2020, naik menjadi 23.004 ton/ha tahun 2021 dan meningkat lagi ke posisi 23.020 ton/ha pada tahun 2023.

Kinerja lapangan komoditas kelapa sawit yang mumpuni juga ditunjukkan oleh PTPN III Operasional Medan dimana produksi TBS tahun 2020 sebanyak 2,41 juta ton, naik menjadi 2,51 juta ton pada tahun 2021 dan meningkat lagi ke posisi 2,58 juta ton tahun 2022.

Untuk Produktivitas TBS, dari 24 ton/ha pada tahun 2020, naik menjadi 24,73 ton/ha tahun 2021 dan menembus 25,4 ton/ha tahun 2023.

BACA JUGA:Anak-anak Desa Talang Silungko Semangat Bantu Satgas TMMD ke-117 Kodim 0416/Bute

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Demo UU Kesehatan di DPRD Provinsi Jambi, Mahasiswa dan Polisi Saling Dorong

Sedangkan CPO yang diproduksi posisi 579.729 ton di tahun 2020, naik menjadi 607.451 ton di tahun 2021 dan naik lagi mencapai 623.748 di tahun 2022.

Bergeser ke Jambi, PTPN VI mencatatkan produksi TBS berturut-turut 527 juta ton, 565 juta ton, dan 669 juta ton untuk 2020, 2021 dan 2022. Selaras dengan kenaikan produksi CPO di angka 143.968 ton 2020, 187.871 ton 2021, serta meningkat menjadi 188.893 ton di 2022.

Di Kalimantan, PTPN XIII juga membukukan kenaikan produksi TBS, dari 384.830,84 ton pada tahun 2020, naik menjadi 395.210,72 ton tahun 2021 dan meningkat ke 402.582,54 ton tahun 2022, sejalan dengan Produktivitas TBS dari posisi 12,41 ton/ha tahun 2020, naik menjadi 12,72 ton/ha tahun 2021 dan menyentuh 13,2 ton/ha tahun 2022.

Kategori :