Waduh..!! Harga Kelapa Dalam Terlalu Murah, Petani Enggan Panen

Rabu 28-06-2023,09:02 WIB
Reporter : Harpandi
Editor : Surya Elviza

MUARASABAK JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sejak tiga bulan belakangan ini, harga kelapa dalam di Kabupaten Tanjab Timur belum menunjukkan nilai yang membaik.

Bahkan, dengan kondisi seperti ini, membuat beberapa pemilik kebun enggan untuk memanen buah kelapa mereka.

Wahab, salah satu buruh harian lepas pemanen kelapa dalam di Kecamatan Muarasabak Timur, Kabupaten Tanjab Timur mengatakan, sudah hampir satu bulan tidak ada pemilik kebun yang memakai jasanya lagi.

Hal ini dikarenakan, harga jual kelapa dalam yang terlampau murah, dan tidak sebanding lagi dengan upah panen untuk pekerja harian lepas itu.

BACA JUGA:5 Zodiak Perempuan yang Sangat Menghargai Diri Sendiri, Pribadinya Kuat dan Tangguh dengan Kepala Tegak

BACA JUGA:Auto Hemat! H-1 Idul Adha 2023, Harga BBM Pertamina Turun, Segini harga Pertamax-Pertalite

"Dari pemilik kebun tempat kami biasa bekerja bilang, untuk sementara waktu mereka tidak makai jasa panen dulu, sampai harga jual kelapa normal lagi," ucapnya.

Sementara itu, Sabri, salah seorang pemilik kebun kelapa di kecamatan saat diwawancarai terkait kondisi harga jual kelapa dalam ini menuturkan, sejak beberapa pekan belakangan ini harga jual kelapa dalam belum menyentuh harga yang minimal bisa memberi harapan bagi petani.

Saat ini, untuk harga jual kelapa cungkil cuman dihargai Rp 280 ribu per pikul atau 100 kilogramnya. Itu harga yang ditetapkan oleh para pengepul, dan para petani menganggap harga tersebut terlalu murah.

Sedangkan untuk kelapa bulat saat ini, tidak lebih dari Rp 1.200 atau masih berkutat di angka Rp 1.000 per kilogramnya.

BACA JUGA:Hanya Butuh Waktu 3 Hari, Pelaku Curanmor Berhasil Diringkus Polsek Sabak Timur

BACA JUGA:Pupuk Subsidi Sulit, Wakil DPRD Provinsi Jambi Pinto Minta Kementan Perhatikan Petani Jambi

Sebelumnya, harga kelapa bulat ini tidak pernah menyentuh angka di bawah Rp 2 ribu per kilogramnya.

"Normalnya itu pak, harga kelapa cungkil siap jual itu Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu per pikulnya.  Kalau harga norma itu, petani bisa merasakan hasilnya dan bisa mengupah orang untuk panen," tuturnya.

Oleh sebab itu, saat ini banyak pemilik kebun yang enggan memanen hasil kebun kelapa mereka, dan lebih memilih buah kelapa mereka berkecambah atau bertunas di kebun-kebun mereka.

Kategori :