Kisah Abu Nawas, Ketika Tiba-tiba Menjadi Gila di Hadapan Raja

Rabu 21-06-2023,06:00 WIB
Reporter : Jambi Independent
Editor : Risza S Bassar

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu Kerajaan Bagdad bernama Maulana. 

Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggaI dunia. Abu Nawas dipanggil ke istana.

Ia diperintah Baginda Raja untuk mengubur jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana.

Apa yang dilakukan Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana. Baik mengenai tatac ara memandikan jenazah hingga mengkafani, menshalati dan mendoakannya.

BACA JUGA:3 Ribuan Penduduk Tanjab Timur Belum Rekam E KTP

BACA JUGA:Orasi di Mapolda Jambi, Mahasiswa Minta Kapolda Tangkap Baroq Angsari CS Dugaan Pelaku Illegal Mining

Sultan pun bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu menggantikan kedudukan bapaknya. 

Namun, demi mendengar rencana sang Sultan, tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba nampak berubah menjadi gila. Usai upacara pemakaman bapaknya.

Abu Nawas mengambil sepotong batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari batang pisang itu sambil berlari-Iari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya. 

Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya. Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam jumlah yang cukup banyak untuk pergi ke makam bapaknya. Dan di atas makam bapaknya itu ia mengajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita.

BACA JUGA:Warga Bungo Ini Jadi Pengedar Sabu Antar Kabupaten, Langsung Ditangkap Polres Merangin

BACA JUGA:Dewan Nilai Pemkab Batanghari Tak Mampu Maksimalkan PAD

Kini semua orang semakin heran atas kelakuan Abu Nawas itu, mereka menganggap Abu Nawas sudah menjadi gila karena ditinggal mati oleh bapaknya.

Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan Harun AI Rasyid datang menemui Abu Nawas. ‘Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap ke istana,” kata wazir utusan Sultan. 

“Buat apa Sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya," kata Abu Nawas dengan entengnya seperti tanpa beban.

Kategori :