MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Wabup Bungo Safrudin Dwi Apriyanto, mengungkapkan bahwa permasalahan stunting menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
Hal ini diungkapkan dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di kabupaten Bungo tersebut pada acara Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bungo lakukan monitoring dan evaluasi (monev) di Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas.
Dalam suatu acara, Wabup Bungo mengatakan bahwa Presiden telah menyampaikan bahwa stunting merupakan masalah besar yang menyangkut masa depan bangsa.
Meskipun perhatian terhadap masalah narkoba juga penting, namun stunting menjadi perhatian utama saat ini.
BACA JUGA:Dinkes Bungo : Waspadai Penyakit Saat Cuaca Panas Ekstrem
BACA JUGA:Waah, Jamaah Haji Indonesia Rupanya Dapat Asuransi Jiwa dan Kecelakaan
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, kurangnya gizi saat masa pertumbuhan.
Wabup Bungo menyadari bahwa permasalahan stunting akan berdampak negatif terhadap kecerdasan generasi bangsa di masa depan.
Dalam upaya menurunkan angka stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPS) Bungo melakukan sejumlah kegiatan, salah satunya adalah melakukan monitoring dan evaluasi ke wilayah kecamatan yang memiliki angka stunting tinggi.
Hasil dari monitoring ini menjadi gambaran bagi pemerintah daerah dalam menangani stunting di masa yang akan datang.
BACA JUGA:Berasal dari Jepang, Tapi Ternyata Origami Punya Sejarah Mendalam dalam Budaya Cina Lho
BACA JUGA:Mudah Kepikiran, Ini 5 Zodiak yang Suka Overthinking, Termasuk Libra
Wabup Bungo juga mengungkapkan bahwa angka stunting di kabupaten tersebut pada tahun 2022 mencapai 15,4 persen. Namun, pihaknya berharap angka tersebut dapat turun pada tahun 2023.
Untuk mencapai target tersebut, Apri, sapaan akrab Wabup Bungo, meminta setiap kecamatan untuk melakukan evaluasi terhadap setiap dusun di wilayahnya.
Evaluasi tersebut akan membantu pemerintah daerah dalam merencanakan langkah-langkah penanganan stunting yang lebih efektif.