JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Seluruh Bandara yang dikelola PT Angkasa pura II siap menyambut arus balik pada periode Angkutan Lebaran 2023.
Arus balik di bandara AP II dimulai pada 24 April 2023 (H+1) hingga 3 Mei 2023 (H+10) dengan perkiraan puncak arus balik pada 30 April 2023 (H+7).
Adapun jumlah penumpang pesawat di 20 bandara AP II pada arus balik H+1 hingga H+10 diperkirakan sebanyak 2,43 juta penumpang dengan 16.645 penerbangan.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang pada arus balik diperkirakan mencapai 1,52 juta penumpang dengan 10.743 penerbangan.
BACA JUGA:Pasca Lebaran, BUMN Dilarang Gelar Halal Bihalal, Erick Tohir Minta Fokus Rekrutmen dan Pasar Murah
BACA JUGA:Konsumsi BBM di Jambi Meningkat, Pertamina Sebut Stok BBM Aman Sambut Arus Balik Lebaran 2023
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi direncanakan secara langsung akan melakukan kunker di Bandara Soekarno-Hatta pada hari ini, 25 April 2023, untuk memantau arus balik dan lalu lintas penerbangan.
President Director AP Muhammad Awaluddin mengatakan rencana operasional di seluruh bandara AP II telah disiapkan untuk mengantisipasi tingginya lalu lintas penerbangan pada arus balik.
“Telah diinstruksikan kepada seluruh bandara AP II termasuk para stakeholder agar bersiap menyambut arus balik. Bandara AP II siap mengantar para pemudik untuk kembali ke kota tempat mereka beraktivitas sehari-hari.”
“Pada periode arus balik, penanganan lebih fokus pada kedatangan penumpang dan yang paling sibuk pada periode ini adalah Bandara Soekarno-Hatta yang akan menerima kedatangan para pemudik dari berbagai kota. AP II dan seluruh stakeholder berkolaborasi erat untuk memastikan kelancaran pada arus balik ini,” ujar Muhammad Awaluddin.
BACA JUGA:Coba 5 Minuman Sehat Ini Setelah Lebaran, Bikin Tubuh Segar dan Tetap Sehat
Muhammad Awaluddin mengungkapkan pada arus balik ini bandara AP II fokus pada 6 titik penting pada Aspek Operasi dan Aspek Pelayanan.
Pada Aspek Operasi, bandara AP II fokus pada 3 titik penting yaitu alokasi parkir pesawat, penanganan bagasi penumpang pesawat, dan ketersediaan moda transportasi publik.
“AP II dan stakeholder merencanakan dengan baik alur kedatangan pemudik. Penentuan lokasi parkir pesawat, apakah merapat ke terminal untuk menggunakan garbarata (on block) atau di area remote harus direncanakan dengan baik.”