Soal Kematian Gusti Randa, Ini Penjelasan Pihak Universitas Jambi

Minggu 05-03-2023,17:42 WIB
Editor : Gita Savana

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kabar adanya mahasiswa Universitas Jambi yang memilih mengakhiri hidup, karena persoalan yang dihadapi, membuat pihak Unja buka suara.

Salah satu mahasiswa Unja yang belum lama ini mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, adalah Gusti Randa.

Gusti Randa diduga bunuh diri lantaran masalah hidup yang dihadapinya. 

Marlita Andhika Rahman, S.Psi., M.Psi. Psikolog, Dosen Psikologi, bidang Keilmuwan Psikolog Pendidikan dengan minat pada Dunia Keluarga, Sekolah, dan Theraply buka suara soal kejadian mahasiswa akhir-akhir ini, ada mahasiswa yang mempunyai permasalahan namun lebih memilih jalan pintas untuk menyelesaikan permasalahannya, dengan mengakhiri hidup.

BACA JUGA:Bejat, Pelaku Tega Perkosa Istri Sepupu Sendiri yang sedang Hamil hingga 3 Kali 

BACA JUGA:Wow...Bantu Pengobatan Indra Bekti, Raffi Ahmad Transfer Rp 1,2 Miliar

Kata dia, secara psikologi mahasiswa yang mengambil jalan pendek seperti bunuh diri untuk menyelesaikan masalahnya dapat dipicu oleh banyak faktor psikologis yang mungkin tak terselesaikan secara sehat dan tutntas olehnya. 

Namun yang perlu dipahami bahwa, setiap individu memiliki cara pandang yang berbeda saat berhadapan dengan sumber masalahnya.  

Masalah yang terjadi mungkin sederhana bagi sebagian orang, tapi belum tentu bagi orang lainnya. 

Setiap individu memiliki kadar tingkatan yang berbeda terhadap sumber masalahnya, atau dapat disebut sebagai stress. 

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Cabang Jambi Edukasi Badan Usaha Pelayanan Peserta JKN di Rumah Sakit 

BACA JUGA:Supir Truk Canter yang Menabrak Pengendara FU hingga Tewas Ditetapkan sebagai Tersangka

Dalam hal ini, stres dapat mendorong seseorang untuk bertahan dan menyelesaikan dengan cara yang sehat. 

Tetapi ada pula yang menganggap stress sebagai masalah yang besar sehingga memilih cara yang tidak sehat dengan menyakiti dirinya. 

"Hal yang perlu diingat adalah setiap individu punya pengalaman yang beragam dan makna yang berbeda terhadap stress tersebut. Oleh sebab itu, ada baiknya orang terdekat dan sekitar tidak memandang sepele/ sederhana terhadap masalah/stress yang dialami oleh individu lainnya,” ujar Marlita Andika Rahman.

Kategori :