BACA JUGA:Nataru, Konsumsi BBM di Jambi Diprediksi Meningkat
Dalam mendukung program Pertalite diganti CNG tersebut, pihak Pertamina akan memanfaatkan SPBG milik Pertamina, yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Saat ini terdapat 35 SPBG (Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas) untuk direaktivasi secara bertahap dan terdapat juga 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi.
Menurut dia, kenaikan harga minyak dunia dan BBM dalam negeri menjadi momentum yang tepat untuk optimalisasi gas bumi.
Hal ini juga untuk meningkatkan kinerja bisnis SPBG, akselerasi gas bumi sebagai BBG (bahan bakar gas) oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara.
BACA JUGA:Alpine Kost Disegel Satpol PP Kota Jambi, Ini Sebabnya
BACA JUGA:Heboh Video Syur Diduga Rezky Aditya, Pakar Telematika : Kesamaannya Banyak
CNG telah digunakan di berbagai negara, terutama untuk transportasi umum.
Di Indonesia, angkutan umum yang telah menggunakan CNG antara lain bus Transjakarta.
Sementara, diberitakan sebelumnya bahwa harga minyak mentah dunia saat ini sedang anjlok.
Akibat minyak mentah dunia anjlok tersebut, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi diprediksi akan turun dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Link Video Porno Kebaya Hijau Diburu, Pemerannya Ternyata Model Dewasa dan Punya Salon Kecantikan
BACA JUGA:Setelah Kebaya Merah, Viral Video Porno Kebaya Hijau, Ini Kata Polisi
Pada perdagangan minyak mentah per hari Senin 19 Desember 2022, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ada di level 75,25 dollar AS per barrel dan minyak mentah Brent seharga 80 dollar AS.
Bahkan pekan lalu, harga minyak mentah mencapai level terendah tahunini di 71 dollar AS per barrel.
Melihat hal tersebut, adanya penyesuaian harga BBM non subsidi di Indonesia masih memungkinkan terjadi.