JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Gubernur Jambi Al Haris menyebutkan, bahwa sejauh ini sudah ada 2 perusahaan besar batu bara di Jambi, yang melewati Sungai Batanghari dalam proses pengangkutan batu bara dengan menggunakan Kapal Tongkang.
"Kenapa dua perusahaan ini bisa yang lain tidak bisa, tinggal beralih dari Truk ke Kapal Tongkang, itu saja sebenarnya masalahnya," kata Gubernur kepada Jambi Independent saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Ketika disinggung mengenai jalur perairan yang merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi, Al Haris menyebutkan dalam kondisi mendesak dirinya bisa membuat diskresi.
"Saya kira dalam kondisi mendesak ini, Saya selaku Gubernur dan juga wakil Pemerintah Pusat di daerah, saya perlu gunakan diskresi saya," tambahnya.
BACA JUGA:Sering Berolahraga Namun Badan Masih Tetap Gemuk, ini Penyebabnya
BACA JUGA:Catat, ini Bahan Dasar MPASI yang Bisa Bikin Bayi Kembung
Ditegaskan Al Haris, bahwa Diskresi tersebut diperbolehkan ketika daerah mendesak dan butuh kepastian hukum, tidak ada UU yang mengatur.
"Silahkan saja lewat di jalur sungai itu, boleh untuk dilewati," pungkasnya.
Sebelumnya, Angkutan batu bara dipastikan akan segera dapat beroperasi lagi. Hal ini dipastikan setelah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah IV Jambi menyebut jalan Sridadi, Kabupaten Batanghari direncanakan akan dibuka Senin 5 Desember 2022 mendatang.
Kepala BPJN IV Jambi Christ mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih berada di lokasi perbaikan jalan bersama Ditlantas Polda Jambi.
BACA JUGA:Kasus Video Mesum Mahasiswi di Bungo, Ini Kata Kapolres Bungo
BACA JUGA:Ada Promo Menarik Akhir Tahun, PT Dipo Jambi Gelar Pameran Mobil Mitsubishi di Jamtos
"Mulai dari tiga hari yang lalu ya, kami sudah melakukan penanganannya," katanya saat diwawancarai.
Dijelaskannya bahwa pihaknya turut dibantu dana dari pusat dalam penangan jalan tersebut. Christ mengaku jalan tersebut merupakan jalan dengan kondisi paling rusak.
"Sehingga kita mendapat tambahan untuk penanganannya yang mengalami kondisi paling rusak sekitar 1.2 km," tambahnya.