JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi Kemas Alfarabi angkat bicara mengenai kemacetan akibat truk batu bara di kawasan Tembesi Kabupaten Batanghari yang terjadi pada Minggu, 20 November 2022 hingga hari ini.
Kata Kemas, sudah saatnya Pemerintah Provinsi Jambi mengambil langkah tegas untuk menghentikan operasional angkutan batu bara, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan, terlebih dikabarkan ada pasien di dalam mobil ambulans yang meninggal dunia dalam kemacetan tersebut.
"Berbagai cara sudah dilakukan, namun nyatanya tetap masih seperti ini, saya dengan tegas meminta agar Pemprov menghentikan operasional angkutan batu bara, sepertinya itu adalah solusi untuk mengatasi permasalahan ini," katanya.
Dijelaskan Politisi PKB ini, bahwa selama ini yang menikmati usaha batu bara ini hanyalah segelintir orang, bukan dari kebanyakan masyarakat Jambi yang hanya mendapatkan dampak negatifnya saja.
BACA JUGA:Jasa Raharja Jambi Bercerita Bersama Generasi Millennial Finalis Bujang Gadis Jambi 2022
BACA JUGA:ASUS Ungkap TUF Gaming dan Dual GeForce RTX 3060 Ti dengan Memory GDDR6X
"Kita dukung langkah Kapolda Jambi untuk dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah angkutan batu bara ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan beliau," tambahnya.
Selain itu, Kemas juga meminta kepada pihak Dinas ESDM agar membuka nama-nama perusahaan pemegang IUP batu bara di Jambi agar dapat bertanggungjawab atas masalah yang ditimbulkan.
"Saya minta Kepala Dinas ESDM buka semua data perusahaan itu agar mereka dapat melihat dan bertanggungjawab atas permasalahan ini, agar jangan selalu berlindung di balik sopir yang hanya mencari nafkah," tutupnya. *