Noviardi: APBD Provinsi Jambi Tak Sehat, Tak Beri Dukungan Kuat Kesejahteraan Masyarakat

Kamis 20-10-2022,10:20 WIB
Editor : Gita Savana

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pengamat ekonomi Jambi, Noviardi Ferzi menilai, masalah dan tantangan pembangunan yang dihadapi Provinsi Jambi cukup berat dan kompleks.

Apalagi selalu akan dipengaruhi kondisi perekonomian global, nasional dan regional.

Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Jambi di Perubahan 2022 dinilainya tidak sehat.

Pasalnya kata dia, dana perimbangan dari pusat menempati persentase paling besar dalam struktur APBD, sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tak mengalami kenaikan signifikan. 

BACA JUGA:Ingatkan Anak Buahnya, Kapolri : Silakan Keluar dari Gerbong atau Saya yang Mengeluarkan 

BACA JUGA:12 Jam Jalan Kerinci-Bangko Lumpuh, Warga Muara Emat Buka Blokir Setelah Sekda Turun ke Lokasi

Begitu pula dengan tax ratio, yakni perbandingan antara penerimaan pajak dengan perputaran uang yang dinilai masih kecil.

Besar tax ratio di Jambi rata-rata 1 persen dengan Sumsel memiliki tax ratio dikisaran 6,8 persen.

Rata-rata nasional, besar tax ratio mencapai 13,1 persen.

Neraca APBD seperti sekarang ini kata dia, tidak sehat dan belum sejalan dengan jiwa otonomi daerah. 

BACA JUGA:Ke Jambi, Iriana Jokowi Bagi-bagi Tas dan Buku untuk Anak PAUD 

BACA JUGA:Ulang Tahun ke 63 Tahun, Hotman Paris Undang 1.000 Orang

Kapan pemerintah daerah bisa berdiri sendiri kalau terus bergantung pada pusat, sayangnya Gubernur seolah menutup mata akan hal tersebut.

Selanjutnya Noviardi mengatakan, PAD dijadikan ukuran kemandirian daerah secara kualitatif.

Sayangnya, kata dia Gubernur Jambi jarang sekali bicara hal ini, yang ia bicarakan hanya belanja. 

Kategori :