JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Makan banyak buah dan sayuran secara teratur baik untuk kesehatan manusia, tidak hanya kaya akan vitamin dan serat, tetapi juga rendah kalori.
Namun, penelitian terbaru telah menemukan alasan yang lebih meyakinkan untuk mengonsumsi buah dan sayur ke dalam menu diet Anda.
Dilansir dari laman Daily Express, sebagai bagian dari penelitian, para akademisi menganalisis data dari 418.329 pria dan wanita dari sembilan negara Eropa.
Kuesioner khusus negara digunakan untuk menetapkan diet rata-rata mereka selama periode rata-rata 12,7 tahun. Makalah ini membahas dampak diet pada dua jenis utama stroke.
BACA JUGA:Gedung Bersama di Tanjab Timur Sering Dijadikan Tempat Mabuk
BACA JUGA:Kota Jambi Banjir Lagi, Kondisi Drainase Tak Layak
Penelitian itu diterbitkan dalam European Heart Journal.
Diketahui bahwa asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko stroke yang lebih rendah.
Dalam pembahasan stroke itu, lah satunya dikenal sebagai stroke iskemik, yang terjadi ketika suplai darah dihentikan karena bekuan darah dan menyumbang sekitar 85 persen dari semua kasus. Sedangkan stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah.
Studi tersebut mengatakan: “Untuk stroke iskemik (4.281 kasus), risiko yang lebih rendah diamati dengan konsumsi kombinasi buah dan sayuran yang lebih tinggi (200 g/hari), serat makanan (10 g/hari), susu (per 200 g/hari), yoghurt (100 g/hari), dan keju (30 g/hari), sementara risiko yang lebih tinggi diamati dengan konsumsi daging merah yang lebih tinggi yang dilemahkan bila disesuaikan dengan makanan lain yang signifikan secara statistik (per 50 g/hari).
BACA JUGA:BKKBN Provinsi Jambi Terus Lakukan Promosi KIE Penurunan Angka Stunting
BACA JUGA:SOE International Conference: PLN Jalin Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
“Untuk stroke hemoragik (1.430 kasus), risiko yang lebih tinggi dikaitkan dengan konsumsi telur yang lebih tinggi (per 20 g/hari).”
Disimpulkan: “Risiko stroke iskemik berbanding terbalik dengan konsumsi buah dan sayuran, serat makanan, dan makanan susu, sementara risiko stroke hemoragik berhubungan positif dengan konsumsi telur.
“Perbedaan yang jelas dalam asosiasi menyoroti pentingnya memeriksa subtipe stroke iskemik dan hemoragik secara terpisah.”