JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - China diterjang hujan lebat menyebabkan banjir bandang di barat daya dan barat laut China pada Minggu 17 Juli.
Dilaporkan oleh kantor berita milik negara CGTN, seperti dilansir dari Washingtonpost, di Kota Longnan Provinsi Barat Laut Gansu, 3000 warga dievakuasi.
Curah hujan sejak Sabtu dilaporkan adalah sebanyak 98,9 milimeter (3,9 inci) di daerah yang terkena dampak terburuk.
Para ahli mengatakan peristiwa cuaca ekstrem seperti itu menjadi lebih mungkin karena perubahan iklim.
BACA JUGA:Breaking News! 2 Lapak di Sijenjang Jambi Timur Dirobohkan, Begini Penampakkannya
BACA JUGA:Tiba di Kantor Gubernur Jambi, Ratusan Massa Minta Bertemu Gubernur Jambi Al Haris
Hujan turun di tengah gelombang panas di beberapa bagian negara itu termasuk provinsi Zhejiang timur dan kota Shanghai, dengan suhu melonjak hingga 42 derajat Celcius pekan lalu.
Udara yang lebih hangat dapat menyimpan lebih banyak udara, yang menyebabkan semburan awan yang lebih besar saat dikirim ke bumi.
Direktur Departemen Pencegahan Bencana Banjir dan Kekeringan di China, Kementerian Sumber Daya Air, dalam sebuah wawancara dengan Xinhua News Agency mengatakan, cuaca ekstrim kemungkinan akan berlanjut hingga Agustus, menurut sebuah pejabat pemerintah.
"Diprediksi dari Juli hingga Agustus, akan ada lebih banyak kejadian cuaca ekstrem di China, dan kondisi banjir dan kekeringan regional akan lebih parah dari biasanya," kata Yao Wenguang, dikutip Reuters, dikutip dari fin.co.id Senin 18 Juli 2022.
BACA JUGA:Nathalie Holscher Ungkap Gugat Cerai Komedian Sule, Punya Pasangan Harus..
Dari akhir Mei hingga pertengahan Juni, ada tujuh proses hujan lebat berturut-turut di Lembah Sungai Mutiara, dengan wilayah hujan yang relatif tumpang tindih, intensitas hujan lebat, dan curah hujan yang lebat," kata Yao Wenguang.
Banjir Cina ini setidaknya menambah kesengsaraan ekonomi negara yang sebagian disebabkan oleh langkah-langkah ketat akibat COVID yang membatasi perjalanan dan gangguan pasokan.
Cina bukan satu-satunya negara yang mengalami cuaca ekstrem musim panas ini. Di Jerman, tingkat udara yang rendah di Rhine karena kekeringan telah mengganggu rantai pasokan komoditas ke negara itu.
Gelombang panas juga melanda bagian selatan AS, dengan suhu yang diperkirakan akan melonjak lebih dari 38 derajat Celsius dalam beberapa hari mendatang. (slt)
Artikel ini telah tayang di fin.co.id dengan judul Hujan Lebat Sejak Sabtu, Cina Diterjang Banjir Bandan, Ribuan Warga Dievakuasi.