MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kondisi sungai Lagan yang ada di Desa Sukamaju, Kecamatan Geragai, cukup memprihatinkan dan perlu dinormalisasi.
Ini terlihat di sekitar jembatan yang berada tidak jauh dari kantor desa setempat.
Di mana, tumpukan sampah tanaman liar dan juga pohon berukuran cukup besar menutupi badan sungai Lagan tersebut.
Meski kini kebanyakan warga setempat telah menggunakan jalur darat, akan tetapi masih ada warga yang menggunakan sungai ini untuk akses perahu pengangkut hasil kebun dan lain sebagainya.
BACA JUGA:LPEI Gandeng KNEKS Dukung Ekspor Industri Halal
BACA JUGA:Hindari Kucing Menyebrang, Pengendara Motor Scoopy dan Truk Tabrakan di Jalanbaru
Selain banyak tumpukkan sampah di atasnya, sungai ini juga telah mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Akibatnya, jika memasuki musim penghujan terumaran dengan intensitas cukup tinggi, sungai ini tidak mampu lagi menampung air dan akibatnya banjir pun selalu menggenangi daratan di sekitarnya.
Dampak banjir dari luapan air sungai ini, membuat sejumlah lokasi perkebunan masyarakat yang berada di sekitarnya menjadi korban.
Tentunya hal ini dapat merugikan, terutama mereka yang memang sangat menggantungkan kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil kebun.
BACA JUGA:Christian Pulisic Harus Meninggalkan Chelsea, Simak Alasannya
BACA JUGA:Kapolda Jambi Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 231 Personel
Kades Sukamaju, Didik Budi Cahyanto saat diwawancarai terkait kondisi sungai Lagan yang berada di wilayahnya mengatakan, pihaknya sudah acap kali mengirim proposal ke pihak PUPR Kabupaten Tanjab Timur dan juga ke Balai Sumatera agar segera dapat penanganan lebih lanjut.
"Baru-baru ini juga pihak PT WKS memberi bantuan normalisasi sungai tersebut sekitar 6 kilometer," ucapnya.
Bantuan normalisasi yang diberikan PT WKS tersebut menggunakan dua unit excavator. Akan tetapi kegiatan tersebut dianggap masih kurang maximal.
Hal itu dikarenakan, jangkauan satu excavator hanya 12 meter. Jadi untuk dua excavator itu hanya bisa menjangkau sekitar 24 meter, sedangkan lebar badan sungai Lagan tersebut sekitar 30 sampai 40 meter.
Barang tentu, meski sudah dinormalisasi menggunakan excavator long um tersebut, tetapi bagian tengah badan sungai masih ada pulau atau titik yang tidak terjangkau untuk dibersihkan.
"Pulau tersebut lambat laun akan membuat sampah yang terbawa aliran sungai bisa tersangkut lagi dan menyebabkan pendangkalan kembali," ujar Didik. (pan/zen)