MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sepasang suami istri paruh baya, kehilangan 100 Kg buah pinang kering yang sudah mereka olah, yang rencananya akan dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Abdul Kadir Jailani (79) warga Jumantan, RT 9, Kelurahan Talangbabat, Kecamatan Muarasabak Barat, Kabupaten Tanjab Timur ini mengalami kerugian sekitar setengah juta lebih akibat ulah pencuri yang menggondol buah pinang miliknya.
"Sayo taunyo Sabtu (18/6) pagi, pas sayo nak ke kamar mandi di luar rumah ni, sayo nengok kok buah pinang kering di tempat penjemurannyo tinggal sedikit," ucapnya, Minggu 26 Juni 2022.
Mengetahui hal itu, pria yang akrab disapa Cik Kadir ini lantas memanggil istrinya untuk sama-sama memeriksa pondok tempat menjemur pinang, yang berada tepat di samping rumahnya.
BACA JUGA:Sempat Kecelakaan, Rombongan Calon Jamaah Haji Asal Merangin Akhirnya Tiba di Kota Jambi
BACA JUGA:PELNI Sebut Ada 10 Kapal Perintis Lakukan Penyesuaian Trayek di Papua
"Pas kami tengok, sebagian pinang kering milik kami yang siap jual tu sudah hilang. Satu karung ukuran besar jugo ilang, mungkin di pakek maling tu untuk bawak pinang ini," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, seluruh buah pinang kering yang mereka siapkan untuk dijual beratnya sekitar 240 Kg.
"Sesudah kejadian itu, pas kami jual berat pinang yang tersisa tinggal 140 Kg. Berarti yang hilang tu sekitar satu pikul (100 Kg), kalau dijual sekitar Rp 600 ribu duitnyo," jelasnya.
Diduga, pelaku pencurian melintasi semak di sekitar rawa yang berada di bawah rumah Cik Kadir, sebelum akhirnya masuk dengan cara melewati pagar kayu yang terpasang di sekitar rumah korban.
BACA JUGA:DPR RI Pertanyakan Kebijakan Bank Indonesia Yang Pertahankan Suku Bunga Acuan
BACA JUGA:Prestasi Lagi, Atlet Menembak Provinsi Jambi Sabet 2 Emas di Padang Panjang Shooting Competition
"Sayo dak tau berapa orang malingnyo. Mungkin dio keluar masuk lewat semak ni, terus manjat pagar kayu ni. Soalnyo di dekat semak situ, ada terpal bekas lantai jemur pinang kami ni," ungkapnya.
Pria yang merupakan warga asli Jumantan ini juga menjelaskan, jika kejadian ini merupakan peristiwa yang pertama kali ia alami selama bermukim di wilayah yang berada tidak jauh dari pusat perkantoran Muarasabak ini.
"Baru kali ni lah kami ngalami musibah macam ini. Mudah-mudahan pelakunya biso ditangkap, biar kampung kami ni aman," jelasnya. (pan)