JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Candi Borobudur merupakan situs arkeologi candi Buddha terbesar di dunia. Candi ini juga merupakan salah satu keajaiban dunia.
Candi Borobudur ini berada di Jalan Bidrawati Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Keunikan dan sejarahnya menjadikan candi ini ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Tentu saja, destinasi ini kaya akan sejarah ini memiliki bangunan unik dan megah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Belakangan muncul rencana penetapan harga tiket masuk kawasan Candi Borobudur Rp750 ribu bagi wisatawan lokal. Ini dibebankan untuk wisatawan yang hendak naik ke bangunan Candi Borobudur.
BACA JUGA:Makin Bikin Pedas, Cabai Rawit Merah Tembus Rp 120 Ribu Per Kilogram
BACA JUGA:Kini Bisa Edit Pesan Yang Sudah Terkirim di WhatsApp
Sementara tiket masuk Candi Borobudur hanya Rp50 ribu. Wacana tarif masuk sebesar Rp750 ribu bagi pelancong lokal dan USD100 bagi wisatawan mancanegara tak lain untuk membatasi jumlah pengunjung naik ke atas candi.
Sebab, berdasarkan laporan, bangunan candi Borbudur semakin hari menurun akibat beban yang dari banyaknya pengunjung.
Melihat keunikan Candi Borobudur, ternyata memiliki sejumlah fakta menarik yang tak banyak orang tahu.
Berikut fakta-fakta menarik Candi Borobudur dirangkum dari berbagai sumber:
1. Ditemukan pertama kali oleh orang Inggris
BACA JUGA:Peringati HUT ke-76 Bhayangkara, Polres Bungo Gelar Bhakti Sosial Donor Darah
BACA JUGA:Pj Bupati Muarojambi Salurkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran Kelurahan Sengeti
Meski terletak di Indonesia, rupanya orang yang pertama kali menemukan Candi Borobudur bukan masyarakat lokal.
Justru orang Inggris lah yang pertama kali menemukan Candi Borobudur.
Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles adalah orang pertama yang menemukan Candi Borobudur pada 1814.
Saat ia sedang berada di Semarang, Raffles mendapatkan informasi tentang susunan batu bergambar di Magelang.
BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Pelajar SMP yang Hilang Terseret Arus Pantai Congot
2. Didirikan pada Dinasti Syailendra
Sejarah mengungkapkan bahwa pembangunan Candi Borobudur dimulai sekira abad ke-8 dan ke-9 atau sekitar 800 Masehi oleh Dinasti Syailendra.
Dinasti Sailendra merupakan dinasti yang berkuasa pada masa itu.
Melansir dari situs resmi Candi Borobudur, peninggalan ini dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah.
Walau belum ditemukan bukti siapa yang membangunnya, proses pembangunan candi ini membutuhkan waktu hingga ratusan tahun.
BACA JUGA:Jangan Bingung Lagi, Telkomsel Hadirkan Paket RoaMAX Haji
BACA JUGA:Pj Bupati Tebo Aspan Usulkan Pembangunan Insfrastruktur di Tebo dari Anggaran Pusat
3. Punya ukuran tapak candi yang luas
Candi Borobudur memiliki ukuran yang sangat luas yaitu 123 x 123 meter persegi.
Bahkan tingginya saja mencapai 35,4 meter dan berbentuk seperti punden berundak.
Menurut ahli filsafat Buddha, bentuk candi yang bertingkat ini adalah gambaran alam semesta tentang roda kehidupan manusia.
BACA JUGA:Asian Agri Bantu Sarana Air Bersih Rumah Ibadah
BACA JUGA:Sedang Pesta Sabu, 6 Pemuda di Jujuhan Diciduk
4. Memiliki relief paling lengkap di dunia
Seperti diketahui, Candi Borobudur dinobatkan sebagai candi Buddha terbesar di dunia.
Namun tahukah traveler bahwa Candi Borobudur ternyata juga memiliki relief paling lengkap di dunia?
Ya, Candi Borobudur mempunyai ukiran di dinding paling lengkap dan menarik.
BACA JUGA:Puluhan Orang Jadi Korban Penipuan Koperasi Rinjani, Polisi Lakukan Penyelidikan
BACA JUGA:Palak Pengunjung di Pantai Padang, 2 Pemuda Diringkus Polisi
Secara kesuluruhan, terdapat 504 Buddha dengan sikap meditasi dan enam posisi tangan yang berbeda di sepanjang candi.
5. Arca pernah diberikan cuma-cuma
Tahukah traveler bahwa di Candi Borobudur ada beberapa bagian arca yang sudah terpisah dan tidak lengkap?
Ternyata, itu karena pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah memberikan arca Candi Borobudur kepada Raja Thailand, Chulalongkorn II sebagai buah tangan.