Dewan Minta Bulog Tak Obral Janji Terkait Harga Minyak Goreng

Sabtu 14-05-2022,10:34 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak bulog agar tidak obral janji terhadap harga minyak goreng.
 
Bahkan Mulyanto meminta bulog agar segera membantu menurunkan harga minyak goreng (migor).
 
Dirinya menilai bulog terlalu sibuk dengan urusan birokrasi dan terlalu banyak obral janji untuk menormalisasikan harga minyak goreng seperti sedia kala.
 
BACA JUGA:Cadangan Devisa Negara Terjadi Penurunan USD 3,4 miliar di April 2022
 
BACA JUGA:Ada Kaitannya dengan Permintaan BBM di SPBU,Harga Minyak Dunia Meroket
 
Menurut Mulyanto, Bulog sebaiknya langsung bekerja ekstra keras segera mempersiapkan distribusi minyak goreng curah dengan baik agar sampai ke tangan masyarakat yang berhak.
 
"Bulog jangan melulu tenggelam pada birokrasi dan koordinasi antar kementerian dan banyak berwacana serta obral janji terkait upaya normalisasi harga minyak goreng," ujar Mulyanto, Jumat, 13 Mei 2022.
 
DPR Menilai Konsumsi Pemerintah dan Rumah Tangga Kuartal I 2022 Belum Optimal
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) harga migor curah masih bertengger di angka Rp 19 ribu per kilogram. 
 
BACA JUGA:Langkah Awal Suzuki Hadapi Era Elektrifikasi Tanah Air Dengan Menghadirkan Suzuki Smart Hybrid
 
BACA JUGA:Amankan Pasokan Bahan Bakar, Satgas Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Siaga Arus Balik Hingga 16 Mei
 
Wakil Ketua FPKS DPR RI itu juga minta Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan mempercepat proses kerja Bulog, seperti pengaturan kebijakan teknis dan penyiapan pendanaan sebagai modal kerja pembelian migor dari produsen.
 
Pria yang akrab disapa Mul itu mengimbau agar pihak terkait mempercepat prosesnya karena argometer kebijakan larangan ekspor CPO berjalan dengan harga mahal yang harus dibayar pemerintah seperti yang dikutip dari jpnn.com.
 
"Amanat kepada Bulog kan sudah hampir tiga minggu. Namun, tata niaga migor curah di lapangan tidak memperlihatkan perubahan yang berarti. Migor curah masih langka dan harga masih jauh di atas HET," ungkap Mul. (viz)
 
 
 
Kategori :