Papat dimaknai sebagai simbol empat penjuru mata angin utama: timur, barat, selatan, dan utara. Artinya, ke arah manapun manusia akan pergi ia tak boleh melupakan pacer (arah) kiblat atau arah kiblat (salat).
BACA JUGA:Manchester City dan Liverpool Beri Ucapan Idul Fitri
BACA JUGA:Salat Idul Fitri di JIS, Anies Baswedan Sebut Kemenangan Jakarta Punya Stadion
Rumitnya anyaman janur untuk membuat ketupat merupakan simbol dari kompleksitas masyarakat Jawa saat itu.
Anyaman yang melekat satu sama lain merupakan anjuran bagi seseorang untuk melekatkan tali silaturahmi tanpa melihat perbedaan kelas sosial. (*)
Artikel ini telah tayang di fin.co.id, dengan judul Begini Sejarah Ketupat yang Jadi Menu 'Wajib' di Hari Lebaran