JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SUNGAIPENUH, JAMBI - Bekas galian perbaikan pipa PDAM di jalan utama dalam Kota Sungaipenuh, tepatnya di lampu merah depan BRI, dinilai menggangu aktifitas masyarakat. Sebab, bekas galiam pipa PDAM Tirta Khayangan tersebut, hanya terlihat ditimbun dengan tanah dan tada pohon kecil diatas tumpukkan tanah sebagai tanda.
Heru, salah seorang pengendara warga Kota Sungaipenuh kepada Jambi Independent mengatakan, tumpukkan tanah di badan jalan bekas galian pipa PDAM, menganggu pengguna jalan. Seharusnya, setelah digali harus ditutup lagi, bukan dibiarkan tumpukan tanah di badan jalan.
"Ini sangat berbahaya bagi pengendara, kalau dibiarkan," katanya.
Sementara itu, Desrizal, Kasi hubungan Pelanggan PDAM Kota Sungaipenuh menjelaskan, bekas galian di depan SD 04/XI, memang bekas galian PDAM.
"Benar itu bekas galian PDAM, memang masih ditimbun dengan tanah dan dibiarkan sementara. Tujuannya, guna melihat mana tau nanti ada yang bacor lagi," terangnya.
Lanjutnya, kalau langsung diratakan atau di semen, akan sulit pekerjaan jika ada perbaikan lagi.
"Kalau tidak bocor lagi baru diratakan. Sengaja dibiarkan tanahnya meresap dan padat, setelah itu nanti akan disemen lagi," katanya.
Dijelaskannya, lokasi penggalian pipa yang digali merupakan pipa lama. Sehingga belum diketahui apakah masih bocor atau tidak setelah di perbaiki.
"Dikarenakan pipa yang disana adalah pipa ACP yang umurnya sudah tua, jadi kemungkinan menunggu debit airnya agak besar. Sekarang debit air masih kecil, jadi tidak dapat dilihat ketahanan bekas perbaikan," ungkapnya. (sap/enn)