JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK, JAMBI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjab Timur, mencatat periode Januari-Desember 2021, luas lahan yang terbakar mencapai 106,8 hektar. Tetapi angka tersebut lebih sedikit atau ada penurunan dibandingkan tahun lalu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tanjab Timur, Indra Gunawan, menyebutkan, dalam kasus kebakaran tahun ini ada tiga kecamatan yang terdampak. "Yakni Kecamatan Sadu, Dendang dan Kecamatan Berbak. Untuk kecamatan Karhutla terluas berada di Kecamatan Sadu dengan luasan 86,5 hektar," sebutnya.
Adapun keseluruhan lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan tidur atau kosong yang bervegetasi lahan gambut. Sehingga selama ini petugas kerap kesulitan dalam memadamkan Karhutla tersebut.
"Ini sudah dipastikan bukan lahan perusahaan. Lahan milik masyarakat yang sengaja dibakar karena untuk mencari jalan pintas dalam pembukaan lahan," ucap Indra.
Dari lahan terbakar ada satu orang tersangka yang ditangani Polres Tanjab Timur yakni, kasus karhutla di Desa Sungaisayang, Kecamatan Sadu. "Ada satu orang yang berhasil diamankan petugas gabungan dalam kasus ini. Tepatnya di awal-awal tahun 2021 yang lalu," tuturnya.
Indra memastikan, kini tidak lagi ada titik kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Tanjab Timur. Sejumlah daerah yang sebelumnya sempat ditemukan kebakaran lahan seluruhnya sudah dipadamkan petugas gabungan.
"Saat ini kami berfokus pada penanganan bencana alam yang ada di Kabupaten Tanjab Timur, seperti hujan dengan intensitas cukup tinggi, angin kencang dan yang lainnya. Karena seperti yang diketahui, wilayah kerja kita tengah memasuki musim penghujan," pungkasnya. (pan/ira)