JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Kota Jambi – Polemik 120 siswa SMAN 8 Kota Jambi masih berlanjut. Sebagian siswa yang tak masuk Dapodik gara-gara masuk lewat ‘pintu belakang’, kebingungan.
Salah satu siswa yang dibincangi Jambi Independent, mengaku saat belajar di SMAN 8 Kota Jambi tak ada yang mengajar, kecuali ada mahasiswa PPL yang datang. “Jadi kami cuma disuruh masuk di kelas, dak belajar, kalau ada guru PPL baru belajar,” sebutnya.
Untuk jam masuk sekolah sendiri, dia menyebutkan sama dengan yang lainnya dengan menggunakan shift. “Kalau dak ado guru PPL dak ado kami belajar. Waktu ujian kami disuruh ujian, dikasih soal dengan menggunakan HP,” jelasnya.
Dia mengaku tak lolos melalui PPDB, kemudian mereka menempuh jalur belakang lewat kepala sekolah, yang saat itu dijabat Sugiyono. Saat itu, dia diminta membayar ke kepala sekolah sebesar Rp 4 juta, untuk uang masuk dan uang baju.
“Itu kato mamak kami kek itu, uang masuk, kemudian baju sudah ditotalkan semuanya,” kata dia. Namun dia menyebutkan, ada beberapa uang yang belum dibayarkan. Dia baru membayar uang baju saja. “Sisanya belum dibayarkan,” singkatnya. (slt/rib)