AWARDS
b9

Fakta atau Mitos, Berolahraga dalam Kondisi Puasa Membuat Cepat Kurus?

Fakta atau Mitos, Berolahraga dalam Kondisi Puasa Membuat Cepat Kurus?

Ilustrasi-freefik-

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Sebagian orang memilih berolahraga dalam kondisi perut kosong atau tanpa makan terlebih dahulu, karena cara ini diyakini mampu membakar lemak lebih banyak. Menanggapi anggapan tersebut, pakar nutrisi dan metabolisme dari University of Bath, Javier Gonzales, menyatakan bahwa teori tersebut memang memiliki dasar ilmiah.

Menurutnya, berolahraga setelah berpuasa semalaman (sebelum sarapan) dapat meningkatkan pembakaran lemak dibandingkan jika seseorang makan terlebih dahulu, terutama sarapan tinggi karbohidrat.

Gonzales menjelaskan bahwa selama aktivitas fisik, tubuh selalu menggunakan kombinasi energi dari karbohidrat dan lemak.

BACA JUGA:Nah! Ada Kebakaran di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi

Namun saat seseorang berolahraga dalam kondisi berpuasa, tubuh cenderung memakai lebih banyak lemak dan mengurangi penggunaan karbohidrat.

Hal ini terjadi karena cadangan karbohidrat dalam tubuh, yang disimpan sebagai glikogen di otot dan hati, sangat terbatas.

Tubuh hanya mampu menyimpan sedikit glikogen, sehingga energi berlebih dari makanan, baik karbohidrat, protein, maupun lemak akan diubah menjadi lemak tubuh.

Akan tetapi, pembakaran lemak yang meningkat saat berolahraga dengan perut kosong tidak serta-merta membuat seseorang lebih cepat menurunkan berat badan.

BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Berubah: Galeri24 Turun, UBS Tetap Stabil pada 23 November 2025

Gonzales menegaskan bahwa syarat utama untuk mengurangi lemak tubuh adalah menciptakan defisit energi, yaitu mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang digunakan.

Jika tidak dalam kondisi defisit energi, maka tubuh akan menyeimbangkan energi yang masuk dan keluar, sehingga efek dari berolahraga dalam keadaan puasa tidak memberikan perbedaan signifikan terhadap penurunan berat badan.

Meski begitu, bukan berarti berolahraga dengan perut kosong tidak bermanfaat. Penelitian, termasuk studi yang dilakukan Gonzales sendiri, menunjukkan bahwa latihan saat puasa dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan metabolik.

Salah satu manfaatnya adalah meningkatkan kemampuan otot untuk mengambil glukosa dari darah, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan.

BACA JUGA:Zulhas: Program MBG 2026 Butuh 82,9 Juta Porsi Protein, Pemerintah Cari Sumber Baru

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: