b9

IHSG Awali Pekan Menguat, Pasar Cermati Rilis Data Ekonomi Domestik dan Global

IHSG Awali Pekan Menguat, Pasar Cermati Rilis Data Ekonomi Domestik dan Global

Menampilkan pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia-Antara/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan awal pekan dengan penguatan di tengah sikap hati-hati pelaku pasar yang menantikan rilis sejumlah data ekonomi penting, baik dari dalam maupun luar negeri.

Pada pembukaan perdagangan Senin 3 November 2025, IHSG menguat 44,15 poin atau 0,54 persen ke posisi 8.208,03. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga naik 5,37 poin atau 0,65 persen ke level 836,91.

"Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi di kisaran 8.000-8.280," kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dalam kajiannya di Jakarta. Ia menilai pergerakan indeks akan cenderung terbatas karena pasar masih menunggu arah dari data ekonomi yang akan dirilis pekan ini.

BACA JUGA:Ribuan Jamaah Padati Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Wagub Sani Ajak Umat Perkuat Silaturahmi

Dari dalam negeri, pelaku pasar menyoroti rilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, neraca perdagangan, data inflasi, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025, serta cadangan devisa yang dinilai akan memberikan gambaran mengenai kekuatan fundamental ekonomi Indonesia.

Selain itu, investor juga bersikap wait and see menjelang pengumuman review indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang dijadwalkan pada Rabu 5 November 2025, karena hasil peninjauan ini dapat mempengaruhi arus modal asing ke pasar saham domestik.

Dari sisi global, pasar masih mencermati sejumlah indikator ekonomi dari Amerika Serikat (AS) di tengah masih berlangsungnya government shutdown, yang menyebabkan terbatasnya publikasi data ekonomi resmi. Sejumlah data penting yang akan dirilis pekan ini meliputi ADP Employment, ISM PMI, serta Michigan Consumer Sentiment Index.

BACA JUGA:FEB UNJA Sukses Gelar JEBAC 2025, Bahas Transformasi Digital dan Ekonomi Berkelanjutan

Dari kawasan Eropa, Bank of England (BoE) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya, sementara dari zona euro akan dirilis data PMI manufaktur dan jasa. Sedangkan di kawasan Asia, China dijadwalkan mengumumkan PMI sektor swasta, yang akan menjadi indikator utama arah pertumbuhan ekonomi regional.

Adapun bursa global menunjukkan pergerakan bervariasi pada akhir pekan lalu. Bursa saham Eropa ditutup kompak melemah, dengan Euro Stoxx 50 turun 0,65 persen, FTSE 100 Inggris melemah 0,44 persen, DAX Jerman minus 0,67 persen, dan CAC Prancis terkoreksi 0,44 persen.

Sebaliknya, bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street justru ditutup menguat. Dow Jones Industrial Average naik 0,09 persen ke level 47.562,87, S&P 500 menguat 0,26 persen ke 6.840,20, dan Nasdaq Composite melonjak 0,48 persen ke 25.858,13.

Untuk bursa regional Asia pagi ini, indeks Nikkei Jepang naik 2,12 persen ke 42.411,80, Hang Seng Hong Kong menguat 0,42 persen ke 26.037,50, Strait Times Singapura naik 0,38 persen ke 4.446,07, sementara Shanghai Composite China justru turun tipis 0,16 persen ke 3.948,25.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: