b9

Inhaler Thailand Diduga Tercemar Mikroba, Ahli Peringatkan Risiko Kesehatan

Inhaler Thailand Diduga Tercemar Mikroba, Ahli Peringatkan Risiko Kesehatan

Inhaler Hong Thai, Produk Asal Thailand yang Diduga Mengandung Mikroba - Tangkap layar/jambi-independent.co.id--

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Masyarakat baru-baru ini digemparkan oleh kabar viral mengenai inhaler asal Thailand merek Hong Thai yang dilaporkan terkontaminasi mikroba. Produk tersebut dinyatakan tidak lolos uji keamanan oleh FDA Thailand (Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand) karena ditemukan kandungan mikroorganisme di atas batas aman.

Peringatan resmi ini memicu kekhawatiran, terutama karena produk tersebut populer di kalangan wisatawan Indonesia dan sering dibeli melalui jasa titip dari Bangkok.

Inhaler Hong Thai sendiri dikenal sebagai produk herbal yang banyak digunakan untuk membantu meredakan hidung tersumbat dan memberikan sensasi segar.

BACA JUGA:Modal Asing Masuk Bersih Rp1 Triliun, BI Catat Penguatan Rupiah di Akhir Oktober 2025

Namun, hasil uji laboratorium FDA Thailand terhadap Hong Thai Herbal Inhaler Formula 2 menemukan adanya total aerobic microbial count yang melebihi ambang batas serta keberadaan bakteri Clostridium spp, jenis bakteri pembentuk spora yang seharusnya tidak terdapat pada produk steril.

Menurut dr. Dicky Budiman, seorang dokter epidemiolog, temuan ini menunjukkan lemahnya kontrol mutu dan proses sterilisasi di pabrik pembuat inhaler tersebut.

“Kontaminasi mikroba berarti ada organisme hidup seperti bakteri atau jamur yang berkembang dalam jumlah tak semestinya. Ini menunjukkan proses Good Manufacturing Practice (GMP) tidak dijalankan dengan baik,” ujarnya.

BACA JUGA:Fenomena Hujan Es di Tangerang dan Tangsel, Ini Penjelasan BMKG

Ia menjelaskan bahwa mikroba dalam produk inhalasi dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Kontaminasi tersebut berpotensi menurunkan kualitas produk, mengubah komposisi kimiawi, serta menghasilkan senyawa berbahaya seperti mikotoksin atau enzim yang dapat mengiritasi saluran napas.

“Keberadaan jamur di produk inhalasi sangat berbahaya dan jelas dilarang,” tegasnya.

Risiko kesehatan akibat menghirup produk yang tercemar mikroba juga tidak bisa dianggap remeh. Pada orang sehat, paparan ini bisa menyebabkan gejala ringan seperti batuk, tenggorokan gatal, dan rasa tidak nyaman di saluran pernapasan.

Namun bagi individu dengan daya tahan tubuh lemah, efeknya bisa jauh lebih serius.

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Pelabelan Gizi dan Kampanye

“Jika yang menghirup adalah penderita asma, PPOK (penyakit paru obstruktif kronik), atau orang dengan imunitas rendah, kontaminasi mikroba bisa memicu infeksi saluran napas berat,” tambah dr. Dicky.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: