AWARDS
b9

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 600 Meter di Atas Puncak

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 600 Meter di Atas Puncak

Pada Kamis 2 Oktober 2025 pukul 08.16 WIB, Gunung Semeru tercatat erupsi dengan semburan abu mencapai 600 meter di atas puncak.-Antara/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya.

Pada Kamis 2 Oktober 2025 pagi, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meletus dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 600 meter di atas puncak.

"Erupsi Gunung Semeru terjadi pukul 08.16 WIB dengan kolom letusan teramati setinggi kurang lebih 600 meter dari puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl)," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dalam laporan resmi yang diterima di Lumajang.

BACA JUGA:Hasil Liga Champions: Villarreal vs Juventus Berakhir 2-2

Ia menjelaskan, kolom abu tampak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas cukup tebal mengarah ke barat daya. Aktivitas erupsi tersebut terekam melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi guncangan mencapai 129 detik.

Tak hanya itu, beberapa saat sebelumnya, tepatnya pada pukul 07.11 WIB, Gunung Semeru juga dilaporkan mengalami erupsi dengan kolom letusan mencapai ketinggian yang sama, yakni sekitar 600 meter dari puncak (4.276 mdpl).

Letusan ini pun disertai kolom abu berwarna putih kelabu dengan arah ke barat daya, amplitudo maksimum 22 mm, dan durasi selama 119 detik.

BACA JUGA:Persib Bandung Tekuk Bangkok United 2-0, Raih Kemenangan Perdana di AFC Champions League Two

Berdasarkan catatan petugas, aktivitas Gunung Semeru dalam 24 jam pengamatan terakhir pada Rabu 1 Oktober 2025 didominasi oleh 81 kali gempa letusan. Gempa tersebut memiliki amplitudo 11-22 mm dengan durasi antara 59 hingga 193 detik.

Meski aktivitasnya meningkat, status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak, yang merupakan pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta untuk menghindari aktivitas pada radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat wilayah tersebut berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar yang bisa meluas hingga 13 kilometer dari puncak.

BACA JUGA:Waduh! Terbangkan Drone di Gunung Kerinci Kini Wajib Bayar Rp2 Juta, Ini Kata Gubernur Jambi

"Masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terkena lontaran batu pijar," ujar Sigit.

Selain itu, ia mengimbau agar warga tetap waspada terhadap ancaman awan panas, guguran lava, maupun lahar hujan yang mungkin terjadi di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: