Amarah Terpendam Picu Stres, Yuk Kenali Tandanya
Kenali tanda-tanda orang dengan amarah tersembunyi -Ist/jambi-independent.co.id-Freepik.com
JAMBI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Amarah yang tak tersalurkan bukan hanya memicu stres dan gangguan tidur, tetapi juga bisa memperburuk kondisi fisik seperti tekanan darah tinggi dan gangguan pencernaan.
Inilah yang disebut dengan amarah terpendam. Mengabaikannya bisa membuat kita sulit memahami reaksi emosional kita sendiri dan merusak hubungan dengan orang lain.
Jika kamu pernah merasa “meledak tiba-tiba” atau terlalu sensitif tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ada amarah tersembunyi di baliknya.
Dilansir dari Worth Explorer, kita akan membahas 3 ciri-ciri orang dengan amarah terpendam, lengkap dengan wawasan praktis untuk membantumu memahami diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu dengan lebih baik.
BACA JUGA:Menurut Feng Shui, Ini dia Cara Cepat Dapat Jodoh
Menyembunyikan Marah dengan Candaan
Menyembunyikan kemarahan di balik sebuah candaan adalah tanda amarah tersembunyi yang pertama. Sejak kecil, banyak dari kita diajarkan bahwa menampakkan kemarahan secara terbuka itu tidak pantas atau “jelek” sehingga kita memilih menutupi emosi tersebut dengan humor.
Kita sering menggunakan sarkasme, lelucon pedas, atau tertawa untuk menutupi rasa sakit yang sebenarnya kita rasakan sehingga rasa kesal kita tampak tersembunyi.
Menurut sebuah meta-analisis tahun 2025 yang dilakukan oleh Gabriela Viorela Pop dan timnya yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, amarah yang ditekan, penghindaran terhadap emosi, dan perenungan mendalam adalah sesuatu yang sering kali tersembunyi di balik topeng candaan.
Oleh karena itu, saat kamu berkata, “cuma bercanda,” cobalah untuk memahami apakah ada kebenaran di balik kata-kata itu.
BACA JUGA:Persiapan Porprov Capai 75 Persen, 8 Cabor Terancam Tidak Bisa Mentas di Tanjabbar
Jika memang ada, berhentilah sejenak dan beri nama pada perasaan tersebut sebelum melontarkan selanjutnya.
Dengan momen kecil seperti ini, kamu sering kali bisa mengarahkan percakapan ke sebuah diskusi yang jujur alih-alih sekadar olok-olok belaka.
Terlalu Berusaha Memaklumi Perilaku Buruk Orang Lain
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: kesehatan



