Sudah Dibuka Kebijakan Baru, Visa Ibadah Umrah 1443 H Berlaku 3 Bulan

Sudah Dibuka Kebijakan Baru, Visa Ibadah Umrah 1443 H Berlaku 3 Bulan

Kebijakan baru terkait visa ibadah umroh.--

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru ibadah umroh 2022. Pemberlakuan aturan baru terkait Visa Ibadah Umrah 1444 Hijriah membuat masa berlaku visa menjadi lebih panjang.
 
Dalam kebijakan baru yang disepakati oleh Kementrian Agama RI bersama Kementrian Haji dan Umrah menyepakati masa berlaku umrah menjadi 3 bulan, dari yang sebelumnya hanya 1 bulan.
 
“Masa berlaku visa umrah yang awalnya hanya sebulan, kini menjadi tiga bulan. Jemaah umrah juga dapat mengunjungi seluruh wilayah di Arab Saudi,” terang Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Nur Arifin di Makkah, Rabu 3 Agustus 2022.
 
Nur Arifin mengatakan, tahun ini Arab Saudi membuka kuota jemaah umrah Indonesia seluas-luasnya 
 
 
 
“Alhamdulillah, dari pertemuan ini kita mendapat kepastian bahwa Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membuka seluas-luasnya jumlah kuota jemaah umrah tahun 1444 H, khususnya dari Indonesia,” terang Nur Arifin. 
 
Terkait penerbitan visa, lanjut Arifin, prosesnya tidak lagi harus melalui provider visa di Indonesia. 
 
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) kini bisa langsung bekerja sama dengan provider visa di Arab Saudi yang sudah diakui Kementerian Haji dan Umrah. 
 
“Kebijakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait dengan penerbitan visa umrah bagi jemaah umrah dari Indonesia masih tetap business to business,” sambungnya.
 
Kasubdit Pengawasan Umrah dan Haji Khusus M. Noer Alya Fitra menambahkan, orang yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan visa selain umrah, juga dapat beribadah umrah.  
 
Bahkan, visa transit 24 jam juga dapat melaksanakan ibadah umrah dengan melakukan booking terlebih dahulu di aplikasi Tawakkalna atau Eatmarna.
 
 
 
“Aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna tetap diberlakukan bagi setiap orang dalam pelaksanaan umrah, termasuk saat masuk ke Raudah di Masjid Nabawi,” paparnya.
 
Pemerintah Saudi juga masih menerapkan kebijakan asuransi jemaah umrah dengan harga seperti tahun-tahun sebelumnya. 
 
Jika terjadi jemaah umrah overstay, maka yang bertanggung jawab membayar denda adalah jemaah yang bersangkutan melalui muassasah/provider visa di Arab Saudi,” ucap M Noer Alya Fitra.
 
Karena masih pandemi, pemerintah Arab Saudi masih akan menerapkan protokol kesehatan bagi jemaah umrah. 
 
Namun, kebijakan penerapannya berbeda-beda sesuai dengan zona  yang telah ditentukan pemerintah Arab Saudi, yaitu hijau, kuning, dan merah. 
 
“Saat ini Indonesia termasuk dalam zona hijau. Pemerintah Arab Saudi akan terus memantau perkembangan covid-19 dan jika ada kebijakan-kebijakan baru akan segera disampaikan,” tutupnya. (viz)
 
Artikel ini sudah tayang di disway.id
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id