Menko Airlangga : Pengusaha Nahdliyin Berperan Gerakkan Ekonomi Nasional

Menko Airlangga : Pengusaha Nahdliyin Berperan Gerakkan Ekonomi Nasional

Menko Airlangga Hartarto--

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pengusaha Nahdliyin memiliki peran sangat strategis untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional maupun di tingkat global.

"Para pengusaha Nahdliyin di seluruh Indonesia memiliki peran yang sangat strategis untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.

Pengusaha Nahdliyin, lanjutnya, juga berperan pada keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal melalui berbagai peluang bisnis dan kemitraan di tingkat nasional maupun global.

"Keberhasilan pengusaha Nahdliyin sangat dibutuhkan Indonesia,” ujarnya.

Airlangga menuturkan bahwa pada awal tahun 2022 pemerintah telah melakukan kebijakan pelonggaran mobilitas seiring dengan menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia, yang kemudian memicu peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.

Di tengah peningkatan mobilitas masyarakat dan meski dibayangi dengan tekanan ekonomi global, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh kuat sebesar 5,01 persen pada triwulan I-2022.

Oleh karena itu, Airlangga menegaskan bahwa momentum pemulihan ekonomi perlu dijaga dan ditingkatkan bersama agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain juga reformasi struktural terutama dalam peningkatan kualitas SDM dan transformasi ekonomi yang menjadi vital untuk mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

"Pembangunan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pelaku usaha, sehingga kemampuan adaptasi yang cepat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh para pengusaha,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, meskipun jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai sebanyak 64,2 juta dan memiliki kontribusi besar terhadap PDB Nasional, namun rasio kewirausahaan Indonesia masih relatif rendah yakni sebesar 3,47 persen.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim yang mencapai 87 persen dan merupakan yang terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar halal domestik maupun global yang sangat besar.

Sehingga Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan dan dukungan pembiayaan yang salah satunya dilakukan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR telah menjadi pembiayaan “mudah dan murah” serta inklusif bagi pelaku usaha, baik skala ultra mikro, mikro, kecil, maupun menengah.

"Pemerintah selalu siap untuk bekerja sama dengan HPN (Himpunan Pengusaha Nahdliyin) dan diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan perekonomian umat,” lanjut dia.

Airlangga juga berharap agar HPN tidak hanya sebagai wadah, namun juga menjadi wahana dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha UMKM, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, hingga menjadi inkubator bagi lahirnya wirausahawan baru. (rls/muz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: