Kemenekraf Dukung Buku Promosikan Lokasi Syuting di Indonesia
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menerima audiensi dari PT. Havelaar Prakarsa Internasional di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Kamis 20 November 2025.-ANTARA-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) mendukung penerbitan dan pemanfaatan buku "Indonesia Scene on Screen" bekerja sama dengan PT Havelaar Prakarsa Internasional untuk memperkuat promosi Indonesia sebagai destinasi produksi film dan televisi kelas dunia.
"Ekosistem pendukung seperti buku ini akan memperkuat daya tarik Indonesia bagi rumah produksi internasional,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dalam keterangan pers yang diterima, di Jakarta, Jumat 21 November 2025.
Buku yang memuat 80 lokasi syuting potensial di Indonesia ini diharapkan dapat memperkuat promosi Indonesia, sekaligus mendongkrak investasi di subsektor perfilman.
Kementerian Ekraf mendukung penuh penerbitan dan bedah buku sekaligus ingin memanfaatkannya untuk kepentingan yang lebih luas lagi. Menteri Ekraf menilai buku ini sejalan dengan agenda penguatan subsektor perfilman.
BACA JUGA:Kemkomdigi Apresiasi Komitmen Kedubes Belanda Pererat Hubungan RI
“Kolaborasi ini tidak berhenti pada penerbitan buku. Salah satu indikator kinerja utama kami adalah peningkatan investasi, dan subsektor film menjadi salah satu yang pertumbuhannya sedang kami dorong," jelas Menteri Ekraf.
Buku Indonesia Scene on Screen memuat 80 lokasi, dengan 18 di antaranya telah digunakan sebagai lokasi produksi film internasional. Buku ini menampilkan foto-foto berkualitas tinggi, informasi lokasi, referensi film, serta kisah menarik dari balik layar.
Buku ini juga telah diadopsi oleh TVRI yang memiliki 34 stasiun regional, sehingga dapat memperluas jangkauan promosi lokasi syuting sekaligus membuka peluang layanan pendampingan produksi bagi sineas asing maupun sineas muda Indonesia.
Direktur PT Havelaar Prakarsa Internasional yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Pamungkas Trishadiatmoko, menyampaikan bahwa buku ini lahir dari semangat untuk menghubungkan potensi lokasi di daerah dengan peluang industri perfilman global.
BACA JUGA:Gak Cuma Jadi Tersangka, Roy Suryo Dicekal dan Kena Wajib Lapor
“Kami memiliki kesamaan visi dalam membangun ekonomi kreatif dari daerah. Buku ini menampilkan potensi lokasi yang dapat menjadi lokasi syuting dan akan melibatkan seluruh ekosistem kreatifnya, mulai dari perusahaan film, produser, aktor, hingga fotografer,” ujar Pamungkas.
Dalam penjajakan ini, PT Havelaar Prakarsa turut memaparkan rencana penyelenggaraan bedah buku dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Kementerian Ekraf menyatakan kesiapan mendukung melalui penyediaan akses lokasi dan fasilitasi sinergi dengan kementerian/lembaga terkait.
Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Isu Strategis, Gemintang K. Mallarangeng, menjelaskan penerbitan termasuk dalam subsektor yang memiliki potensi cukup besar dalam pasar ekspor, terutama di negara-negara dengan permintaan tinggi terhadap konten kreatif dan visual.
“Penerbitan termasuk dalam subsektor yang memiliki kontribusi ekspor yang cukup potensial, dengan pasar utama seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, serta kawasan Timur Tengah yang kini semakin meningkat permintaannya. Wilayah seperti Dubai dan Qatar menjadi hub penting karena posisinya sebagai pusat perdagangan dan distribusi konten kreatif,” ujar Gemintang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




