Cabe Rawit Mulai Merangkak Naik  

Cabe Rawit Mulai Merangkak Naik   

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI - Setelah sempat turun, harga cabe rawit hijau kembali naik. Ini disebabkan karena berkurangnya pasokab cabe rawit di hijau di pasar tradisonal.

Kepala Bidang PKTN, Disperindag Provinsi Jambi Zidni Aisyah mengatakan, kenaikan harga cabe rawit ini cukup tinggi, yakni mencapai Rp 6 ribu atau mencapai 33 persen dari harga sebelumnya

“Memang ada beberapa bahan pokok sembako yang mengalami kenaikan harga, seperti cabe rawit yang kenaikan harganya cukup tinggi,” kata dia, Senin (23/8).

Dengan demikian, harga cabe rawit di Provinsi Jambi mencapai Rp 24 ribu per kilogramnya. Sementara untuk harga sebelumny hanya Rp 18 ribu per kilogramnya.

“Biasanya kita ada pasokanya dari Bengkulu dan Jawa Timur, tapi sekarang sudah berkurang,” tambahnya. Berbeda pula dengan harga cabe lainnya, seperti cabe rawit merah yang turun harga mencapai Rp 4 ribu. Sehingga harga cabe rawit merah hanya Rp 24 ribu per kilogram, dari harga sebelumny yang mencapai Rp 28 ribu.

Kemudian untuk harga bahan pokok lainnya seperti ayam potong juga turun harga. Saat ini harganya hanya sebesar Rp 23 ribu perkilogram, dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 24 ribu.

“Initinya kalau stoknya cukup maka harga bahan pokok pasti akan turun, tapi kalau kurang, sudah pasti harganya naik,” tambahnya.

Dia berharap, di tengah pandemi Covid-19 ino, para pedagang dan distributor agar tidak menimbun bahan pokok lainnya. Sehingga kebutuhan bahan pokok yang ada di pasar, bisa tercukupi dengan baik.

Dia juga mengatakan, jika ada kelonjakan harga yang cukup tinggi, maka Disperindag akan melakukan pasar murah, sehingga bisa dijadikan tempat bagi masyarakat untuk membeli bahan pokok yang lebih murah.

“Makanya kita selalu pantau harga bahan pokok ini disetiap pasar yang ada di Jambi,” tandasnya. (slt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: