Vaksin Ibu Hamil Penting Bagi Janin Kesehatan Dipantau Sampai Melahirkan

Vaksin Ibu Hamil Penting Bagi Janin  Kesehatan Dipantau  Sampai Melahirkan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARABULIAN - Dalam mencegah angka peningkatan resiko berat terhadap penyebaran Covid-19 pada ibu hamil, Dinkes Batanghari gencar melalukan sosialisasi.  Program vaksinasi bagi ibu hamil (bumil) di Bumi Serentak Bak Regam, sasarannya 5.571 orang. Untuk mencapai target vaksinasi, setiap fasilitas kesehatan secara bersamaan menggelar vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Batanghari dr Elfie Yennie Mars, menegaskan, setiap pelayanan kesehatan menyediakan vaksin ibu hamil. Pasca vaksin, ibu hamil dan janin akan dipantau kondisi kesehatannya hingga melahirkan. 

Bupati pun memerintahkan dinas kominfo menyediakan sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan sebagai catatan dan juga tempat memantau Kejadian Imuntan Pasca Imunisasi (KIPI) ibu hamil pasca vaksin. Aplikasi itu terhubung secara nasional gunakan memastikan efek tidak baik terhadap ibu dan janin dikandungan.

“Ibu hamil pasca vaksin mendapat pengawasan dari pihak kesehatan sampai melahirkan. Dan aplikasi tersebut terhubung secara nasional dan kementerian kesehatan, bekerja sama dengan perhimpunan dokter spesialis kandungan,” kata Elfie.

Ada perbedaan pemberian vaksin pada ibu hamil (bumil). Pemberian vaksinasi Bumil harus memenuhi syarat, usia kehamilan 13 minggu sampai 33 minggu. Bumil saat itu tidak sedang hipertensi dan harus kurang 140/90. “Sebelum vaksin, harus ada screning oleh dokter dilokasi vaksinasi untuk mengetahui kondisi kesehatan,” tegasnya.

Elfie mengimbau ibu hamil mengikuti program vaksinasi bagi bumil. Menurut Elfie, vaksinasi Covid-19 penting untuk janin yang ada di dalam kandungan, agar dapat terhindar dari penyebaran dan penuluran Covid-19. “Vaksinasi ini penting untuk menjaga si ibu dan janin agar tetap sehat. Dan tak kalah pentingnya, tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, serta mencuci tangan," tegasnya.

Mitha (35), warga Muarabulian yang kini tengah hamil anak kedua, mengaku akan berkonsultasi dengan keluarga dan dokter kandungan sebelum mengikuti vaksin. Dia mendukung program pemerintah vaksinasi dengan sasaran ibu hamil.

“Saya pribadi mendukung dan sebenarnya siap divaksin, tapi kan harus disampaikan kepada suami dan keluarga yang lainnya. Termasuk mendengarkan pendapat dokter kandungan, apakah kondisi saya dan janin saya bisa menerima vaksin,” jelasnya.  

Sementara Yuliana (32), ibu hamil lainnya, memastikan diirnya bersedia di vaksin. Selain sudah memenuhi syarat usia kandungan, kondisi kesehatannya cukup baik. “Saya sudah ukur tensi darah saat periksa rutin, hasilnya normal. Jadi menurut dokter, saya bisa divaksin,” tandasnya. (ira) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: