Kemenkes Utang Belasan Miliar

Kemenkes Utang Belasan Miliar

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Siapa mengira, ternyata Kemenkes RI memiliki hutang dengan rumah sakit plat merah Kota Jambi, yaitu RSUD H Abdul Manap (HAM). Ini seperti yang diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jasrul, saat interupsi usai rapat peripurna penyampaian rencanan APBD Perubahan tahun 2021, Selasa (7/9).

Kata dia, hal ini diketahui setelah pihaknya beberapa waktu lalu melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan RSUD HAM. Dari situlah diketahui, bahwa masih ada piutang yang belum dibayarkan Kemekes.

Tak tanggung-tanggung. Nilainya mencapai belasan miliar. Jasrul pun sangat menyayangkan hal ini. Lantaran saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, dan uang tersebut tentu sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan RSUD HAM itu sendiri.

“Piutang dari Kemenkes yang sudah diklaim Rp 12,6 miliar dan ini belum turun. Bahkan ada dari tahun 2020 lalu yang juga belum turun,” ungkap M Jasrul, kemarin. Terkait hal itu, dia berharap khususnya kepada Pemkot Jambi, agar dapat berkomunikasi dengan Kemenkes mengenai piutang tersebut.

“Kalau kita lihat piutang seperti obat-obatan ini senilai Rp 6 miliar. Sementara dana yang ada sekarang hanya Rp 2,8 miliar. Meskipun BLUD, sekarang pasien umum kan berkurang. Tentu ini berpengaruh, kita harap (piutang, red) ini segera turun,” pintanya.

Menyikapi itu, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha angkat mengatakan, piutang tersebut tidak hanya dialami RSUD HAM saja. Namun seluruh rumah sakit di Indonesia. “Saya sudah beberapa kali sampaikan, khususnya ke Menko Maritim, kami sampaikan ke pak Luhut, bahwa tolong dibantu rumah sakit kami, sudah collaps semua. Nah pak Luhut mengatakan sudah dibayarkan hingga Juni. Yang sebelumnya juga memang ada keterlambatan. Tapi ya memang kata pak menteri permasalah keuangan RI, kita juga tidak bisa memaksakannya. Ini murni permasalahan di Kemenkes,” kata dia.

Lanjutnya, meski ada piutang yang belum dibayarkan, Fasha memastikan kondisi RSUD HAM saat ini masih aman. Selain masih berplat merah, juga sejumlah kebutuhan seperti APD dan obat-obatan dibantu. “CSR-CSR juga kita arahkan ke sana. Tenaga kesehatan juga kita bantukan dari RSUD Abdurrahman Sayoeti. Jadi tetap aman,” tukasnya. (zen/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: