Jelang Ujian, Siswa Belajar Tiap Hari

Jelang Ujian, Siswa Belajar Tiap Hari

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Hari ini, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah baik tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Jambi, mulai berlaku selama 6 jam dan dilakukan secara penuh. Khususnya bagi kelas VI SD dan IX SMP.

Ini juga dilakukan sesuai dengan arahan Wali Kota Jambi, yang mengacu pada edaran yang dikeluarkan Mendikbud dan Inmendagri beberapa waktu lalu.

Kadisdik Kota Jambi, Mulyadi mengatakan, pembelajaran secara penuh tersebut akan diterapkan pada jenjang SD dan SMP se-kota Jambi. Nantinya pihak sekolah akan membuatkan jadwal secara terperinci.

Menurutnya untuk siswa kelas 6 SD dan kelas 9 SMP, direncanakan akan masuk setiap hari. Karena mereka akan melaksanakan ujian akhir sekolah.

Sementara untuk kelas 1-5 SD dan kelas 7-8 SMP, masih tetap menggunakan sistem sif. "Untuk sif A masuk pukul 7 pagi dan sif B masuk pukul 10 atau 11 siang. Untuk jumlah jam belajar tetap 6 jam," kata Mulyadi.

Dikatakan Mulyadi, meski menggunakan sistem sif, siswa tetap belajar di rumah secara daring. "Jadi misalnya sif A masuk, maka siswa yang sif B secara daring. Kemudian sif B masuk, maka sif A secara daring. Jadi begitu terus polanya," jelasnya.

Mulyadi menambahkan, karena keberadaan siswa akan cukup lama di sekolah, maka seluruh kepala sekolah dan guru harus tetap menerapkan prokes secara ketat di sekolah. Karena saat ini Pemkot Jambi masih gencar melakukan vaksinasi untuk siswa usia 6 hingga 11 tahun, demi terwujudnya herd imunity.

Sebelumnya, jam PTM di Kota Jambi hanya 4 jam. Menyikapi itu, sekretaris Komisi IV DPRD Kota Jambi, yang juga membidangi pendidikan, Maria Magdalena mengatakan, pihaknya sangat mendukung rencana kebijakan tersebut.

"Kami dari komisi IV setuju untuk ditambah. Namun harus dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," ujarnya.

Maria mengatakan, bahwa selama ini pembelajaran daring dirasa kurang optimal karena anak-anak hanya mendapatkan materi melalui handphone.

"Karena anak-anak sejauh ini belajar virtual tidak fokus, malah main game. Kedua, mereka juga terlalu sering melihat handphone yang membuat mata sakit," singkatnya. (zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: