Minta Ambil Langkah Strategis

Minta Ambil Langkah Strategis

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Pemkot Jambi diminta mengambil kebijakan strategis, menyusul tidak beroperasionallnya Koja Trans. Sebab, jika tidak maka Termninal Rawasari yang dibangun dari pinjaman PT SMI itu tidak lagi representatif.

"Harapan kita kemarin kita masukkan PT SMI itu untuk terminal supaya bisa mendukung sarana dari pada Koja Trans. Sehingga terminalnya bagus, mobilnya juga bagus. Sehingga semangat masyarakat untuk naik bus Trans Koja semakin meningkat. Itu semangat kita kemarin dari pada dewan, untuk mendorong ataupun menganggarkan Terminal Rawasari untuk dibangun dari pinjaman PT SMI," sebut anggota Komisi III DPRD KOta Jambi, Junedi Singarimbun.

Kata Junedi, tentu dengan tidak beroperasionalnya Trans Koja saat ini, harapan masyarakat menjadi pupus. "Jadi terminal itu besok untuk apa? Kalau kita berharap untuk angkutan kota dengan mobil yang ada itu tidak cocok lagi dengan fungsi Terminal yang begitu megah,” tegasnya.

Lanjutnya, mobil angkot yang ada sekarang itu boleh dikatakan dalam tanda kutip rata-rata sudah tidak layak beroperasi. “Kita minta ke depan ada kebijakan dari pemkot untuk meremajakan semua angkutan kota, supaya terminal bisa dipergunakan," ujarnya.

Sehingga menurut Junedi, dengan dana pembangunan sekitar Rp35 miliar tersebut bisa bermanfaat.  "Memang ini termasuk pukulan bagi kita pemerintah kota, termasuk juga anggota dewan yang turut menganggarkan, di mana pertama kita (dewan, red) mengiyakan trans Koja, mendukung adanya Trans Koja, atas usulan dari pemerintah. Tapi sekarang Terminal belum siap Trans Koja sudah selesai, itu sangat kita sayangkan," bebernya.

Ditambahkan Junedi, jadi memang harus ada langkah-langkah dari pemerintah. Sebab secara aturan pemerintah bisa subsidi transportasi perkotaan atau angkutan-angkutan kota yang ada.

"Kebijakan seperti itu yang harus dilakukan oleh pemerintah, kami pihak dewan tentu mendukung. Jangan sampai ketika terminalnya jadi, angkutan yang masuk hanya 20-30 mobil, tentu tidak representatif, dan sepertinya terminal itu tidak ada manfaatnya. Jangan sampai terminalnya terbengkalai, ini pukulan telak buat pemerintah, kita diketawain masyarakat," tukasnya.

Sementara itu, Kadishub Kota Jambi, Saleh Ridho mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu pembangunan terminal itu sampai selesai.  Jika nanti pembangunannya sudah selesai, tentu ada serah terima dan tentunya akan dioperasionalkan sesuai dengan fungsinya.

"Seiring dengan itu saat ini Pemkot Jambi juga sudah membentuk BUMD Siginjai Sakti yang tentunya nanti bisa mengelola bisnis bidang transportasi. Sehingga angkutan umum di kota Jambi nantinya bisa memenuhi aspek handal yang selama ini kita inginkan," jelasnya.

Saat ditanya apakah nantinya akan ada peremajaan angkutan kota, Saleh mengatakan bahwa akan melihat mekanisme dan kebijakan terkait dengan BUMD ini.  Karena nanti BUMD ini yang akan didorong sebagai operator.

"Apakah nantinya ada peremajaan atau penambahan unit terkait dengan angkutan-angkutan ini. Sementara khusus untuk Koja Trans jika nantinya kondisi pandemi sudah mulai membaik dan anak-anak sudah bersekolah, maka pemerintah akan mengundang kembali Trans Koja untuk beroperasi kembali di kota Jambi," pungkasnya. (zen/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: