Teriakan Pahrorazi Ditelan Hujan

Teriakan Pahrorazi Ditelan Hujan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KUALATUNGKAL – Teriakan Pahrorazi (60) meminta tolong tak terdengar. Tenggelam oleh angin dan hujan yang melanda Kelurahan Tungkalharapan, Kecamatan Tungkalilir, Kabupaten Tanjabbar, Sabtu (18/9) lalu.

Tak ada yang mendengar. Padahal saat itu, anak laki-lakinya, Ali Akbar (35) sedang terkulai lemah. Terlalu lama menghirup kandungan zat di dalam tangki minyak kapal KM Riyan Jaya 5.

Sementara, dia sendiri sudah mulai lemas. Lama-lama, dua warga Jalan Kenanga, RT 009, Kelurahan Tungkalharapan, Kecamatan Tungkalulir itu, meregang nyawa karena kehabisan oksigen.

Informasi yang didapat, awalnya Ali sedang menguras BBM Pertalite di dalam tangki kapal yang sedang berlabuh di Gudang Tongwat, Jalan Harapan. Naas, di dalam tangki kapal itu dia kehabisan oksigen karena terlalu lama di dalam.

Sang ayah, yang datang melihat anaknya terbaring lemah. Dia mencoba menolong. Turun dan mengikat tubuh Ali. Sayangnya, saat itu sedang hujan deras. Pahrorazi kesulitan menyelamatkan anaknya.

Dia pun kelelahan, dan hanya bisa terkulai di dalam tangki berukuran 5x5 meter dengan kedalaman 2 meter itu. Udara pun hanya berasal dari lobang tangki berukuran setengah meter persegi.

Kaspul, Ketua RT 009, mengatakan saat itu waktu menunjukkan pukul 15.00. Dia memang melihat Pahrorazi berlari menuju gudang. Warga sekitar pun mengira saat itu tidak terjadi apa-apa. Sebab tak sembarang orang dapat masuk gudang tersebut.

"Kalau kata warga sini bilang, ayahnya tu minta tolong. Tak lama itu warga yang rumahnya dekat depan gudang langsung masuk, sampai di kapal sudah melihat dua orang terbaring lemah. Jadi warga cuma lihat dari atas lubang. Tidak berani masuk karena bau minyak itu menyengat. Baru lah datang polisi bantu ngeluarkan keduanya," kata dia, Minggu (19/9).

Lanjutnya, sehar-hari korban memang sebagai penjaga gudang. Mereka menjaga ayam dan kapal-kapal yang berlabuh di gudang itu. "Hanya itu setahu saya," ucapnya.

Sementara itu, Yadi mewakili pemilik KM Riyan Jaya 5, mengaku jika kedua korban bukan karyawannya. Kata dia, korban memang sering mengambil sisa minyak di dalam tangki. Bahkan dia sudah sering mengingatkan, agar tidak melakukan hal tersebut. Beresiko.

"Kita mau larang keras bagaimanalah kan. Kita juga numpang sandar di situ sementara, tapi kami sudah menemui keluarga korban untuk belasungkawa dan memberi santunan. Meskipun ini kecelakaan sendiri tapi ya kita turut peduli," sebutnya.

Di sisi lain, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian keduanya. Ariyati, istri Pahrorazi hanya dapat mendoakan keduanya. "Saya ikhlas, ini sudah takdirnya," ucapnya sambil meneteskan air mata.

Terpisah, Kapolres Tanjab Barat, AKBP Muharman Arta, mengatakan penyebab kematian korban diduga intoksikasi hidrogen atau keracunan kandungan zat dalam bensin. (rul/rib)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: