Ekspor Udang Belalang Meningkat

Ekspor Udang Belalang Meningkat

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Beberapa produk ekpsor di Provinsi Jambi ke luar negeri tak terbengkalai, meski di tengah pandemi Covid-19. salah satunya yakni produk ekspor dari udang belalang terus meningkat, khususnya di bulan Agustus ini sebesar Rp 2,6 miliar.

Kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Jambi Paiman mengatakan pada Juli 2021 nilai ekspor udang belalang sebesar Rp 32,82 miliar, terjadi peningkatan di bulan Agustus menjadi Rp 35,43 miliar. 

Meski sebelumya juga telah dilakukan pengetatan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV di Kota Jambi, namun tidak berpengaruh terhadap kegiatan ekspor impor produk perikanan Jambi. Karena sebagian besar produk perikanan di Jambi di kirim melalui jalur udara. 

Komoditi lainnya yang mendominasi ekspor domestik produk perikanan di Jambi yakni Ikan Cupang dengan nilai ekspor Rp 854,25 juta, Ikan Seluang Rp 214,53 juta, Ikan Guppy Rp 48,22 juta dan Ikan Gabus Hias dengan nilai ekspor Rp 12,08 juta. 

“Secara keseluruhan total nilai ekspor produk perikanan Jambi juga mengalami peningkatan, pada Juli 2021 nilai ekspor produk perikanan Jambi Rp 38,77 miliar meningkat di bulan Agustus sebesar Rp 40,87 miliar,” kata Paiman, Jumat (24/9).

Namun, jika dilihat dari volume pengiriman, ekspor produk perikanan Jambi mengalami penurunan. Dimana pada Juli 2021 volume pengiriman produk perikanan Jambi sebesar 171,35 ton dan pada bulan Agustus 2021 sebesar 113,75 ton. 

Menurunnya volume ekspor produk perikanan Jambi tersebut disebabakan oleh ekspor komoditi non hidup udang rebon yang mengalami penurunan.  Juli 2021 komoditi udang rebon masuk dalam lima komoditi dominan dengan volume pengiriman sebesar 99,8 ton. Sementara pada bulan Agustus ekspor komoditi udang rebon hanya mencapai 39 ton. 

Ekspor produk perikanan dari Provinsi Jambi tersebut di kirim ke sepuluh stasiun KIPM di Indonesia. Diantaranya ke Balai Besar KIPM Jakarta I, Wilker KI Tanjung Balai Karimun, Balai KIPM Surabaya I, Stasiun KIPM Batam dan Balai KIPM Semarang.  Selanjutnya ke Satsiun KIPM Bandung, Balai KIPM Balikpapan, Balai Besar KIPM Makasar, Wilker Tembilahan dan Stasiun KIPM Pontianak. 

“Dari tujuan ekspor produk perikanan dari Jambi tersebut, produk perikanan paling banyak di kirim ke Balai Besar KIPM Jakarta I dengan frekuensi pengiriman sebanyak 689 kali. Kemudian ke Wilker KI Tanjung Balai Karimun sebanyak 108 kali dan Stasiun KIPM Batamn dengan jumlah frekuensi pengiriman sebanyak 64 kali,” jelasnya. (slt/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: