Penguatan Dolar dan Imbal Hasil AS Halangi Kenaikan, Emas Relatif Stabil

Penguatan Dolar dan Imbal Hasil AS Halangi Kenaikan, Emas Relatif Stabil

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Harga emas relatif stabil dalam sesi perdagangan yang volatile (berombak), Senin, dengan kenaikan yang dibatasi penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil US Treasury, sementara investor menunggu pidato dari penyusun kebijakan Federal Reserve (The Fed) untuk petunjuk lebih lanjut tentang strategi tapering.

Mengutip laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (27/9/2021) atau Selasa (28/9/2021) dini hari WIB, harga emas di pasar sedikit berubah di USD1.752,19 per ounce pada pukul 00.35 WIB. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat sebagian besar menetap tidak berubah di posisi USD1.752 per ounce.

“Kita masih memiliki beberapa kekhawatiran di luar sana yang menjaga penawaran safe haven tetap hidup saat terjadi penurunan. Tetapi kita terus melihat dolar mencatat kenaikan dan menjaga sedikit tekanan pada kompleks komoditas, terutama emas,” kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,1 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun melesat ke level tertinggi dalam tiga bulan.

Selanjutnya, fokus pasar akan tertuju pada pidato pejabat The Fed pekan ini termasuk Chairman Jerome Powell, yang akan bersaksi di depan Kongres tentang respons kebijakan bank sentral terhadap pandemi.

“Setiap kali kita mendapati pejabat The Fed berbicara, kita ingin mendapatkan lebih banyak informasi. Pada titik ini, ekspektasinya adalah pada pertemuan berikutnya mereka (The Fed) akan mengumumkan beberapa jenis tapering,” kata Meger.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga The Fed akan meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning, yang tidak memberikan bunga.

Investor juga mencermati perkembangan seputar China Evergrande yang sarat utang, setelah raksasa properti itu melewatkan tenggat waktu pembayaran obligasi pekan lalu.

“Dengan momentum penurunan yang tampaknya melambat, emas dapat melihat beberapa penangguhan tekanan dalam waktu dekat tetapi prospek yang lebih luas tidak bagus,” kata analis OANDA, Craig Erlam.

Di tempat lain, perak melonjak 1,1 persen menjadi USD22,66 per ounce. Platinum turun 0,2 persen menjadi USD979,82 per ounce, dan paladium melemah 0,1 persen menjadi USD1.970 per ounce. (git/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: