Bisa Lewat Belakang

Bisa Lewat Belakang

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Sejak Jumat (1/10), sesuai dengan Surat Edaran Wali Kota Jambi, masuk mall harus menunjukkan kartu vaksin, atau terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi. Pantuan di lapangan, mall di Kota Jambi memang sudah menerapkan itu.

Tapi, ada saja cara masyarakat supaya bisa lolos dari pemeriksaan. Di WTC Batanghari misalnya. Di setiap pintu masuk, memang sudah dilengkapi dengan banner berisi barkode, yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.

Tiap pengunjung harus menunjukkan kartu vaksin, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Hari ini (kemarin, red) dilaksanakan izin masuk mall dengan kartu vaksin. Mereka yang tidak punya kartu vaksin tidak boleh masuk,” ujar Evi, salah satu petugas keamanan.

Selain itu, ada opsi lain untuk bisa masuk WTC Batanghari. Dengan menscan barkode yang telah tersedia di setiap pintu masuk mall. “Tetapi banyak yang memilih tunjukkan kartu vaksin dan KTP,” tambahnya.

Di depan memang dijaga ketat. Tapi rupanya, dari belakang kebobolan. Dekat area parkir, tidak dijaga satpam. Pengunjung bebas masuk.

“Selagi tidak ada yang mengawasi, mereka bisa masuk dari mana saja. Seperti tadi, saya ke tinggal sebentar, banyak yang masuk tanpa harus menunjukkan kartu vaksin,” jelasnya.

Terlihat, pengunjung abai dengan protokol kesehatan. Mirisnya, anak kecil. “Ribet kalau anak kecil dipakaikan masker. Nanti mereka lepas, lebih baik tidak usah,” ketus pengunjung lainnya.

Di Lippo Plaza, juga dijaga. Beberapa pengunjung tampak kesulitan untuk melakukan scan barcode.
“Kok sekarang susah nian yo, nak masuk bae pakek gini-ginian (syarat vaksin, red),” sebut seorang pengunjung ke satpam yang berjaga, sesal.

Mendengar itu, Satpam yang bernama Riki (24) menjelaskan, bahwa ini memang sudah aturan maupun perintah dan kebijakan dari atasan. Kata dia, penunjung yang tidak membawa surat vaksin boleh masuk, dengan syarat nama dan alamat mereka dicatat. Termasuk alasan tidak membawa, pada buku yang telah disedikan di depan pintu masuk Lippo Plaza.

“Termasuk yang belum vaksin juga demikian. Nama dicatat, alamat dan alasan kenapa belum vaksin juga dicatat. Baru boleh masuk,” jelasnya. Memang kata dia, sejak diberlakukannya syarat ini banyak yang protes. “Macam-macam alasan lainnya. Ini juga sudah kita berlakukan sejak 2 minggu lalu,” tukasnya.

General Affair (GA) dan Humas Lippo Plaza Kota Jambi, Zirmanto mengatakan, pemberlakuan syarat masuk mall ini memang dikeluhkan. Khususnya yang berasal dari luar kota. Belum lagi mereka tidak menggunakan hp android.

Lanjutnya, hingga siang kemarin, laporan yang diterimanya setidaknya ada sekitar 10 pengunjung yang tidak bisa masuk karena tidak dapat menunjukkan syarat yang diminta. “Kecuali memang menunjukkan surat sehat atau tidak bisa divakin,” katanya.

Ini kata dia telah bekerja sama dengan beberapa kelurahan setempat. Data ini diserahkan ke kelurahan untuk dapat menjemput bola memvaksin para pengunjung. “Kalau hari ini (kemarin,red) tidak bisa lagi. Mereka yang belum vaksin dan tidak bisa menunjukkan sertifikat vaksin, tidak boleh masuk,” terangnya.

Menurutnya memang, dengan adanya syarat ini tentu akan mengurangi jumlah pengunjung. Namun demikian, pihaknya tetap mendukung program pemerintah. Sementara mengenai prokes, Zirmanto menyebutkan sangat ketat.

“Kalau ada karyawan kita saat bekerja tidak mengenakan masker langsung kita berikan SP. Kalau untuk pengunjung, kita sediakan masker murah di pintu masuk. Karena masker scuba dilarang dipakai,” jelasnya.

Sementara itu, pantauan di Trona JPM, sejumlah pengunjung juga tampak antre untuk masuk ke dalam. Petugas yang berjaga, Paulus (50) mengatakan, untuk masuk ke dalam mall harus membawa  sertifikat vaksin dan KTP untuk memastikan identitas yang tertera adalah benar.

“Bagi pengunjung yang belum divaksin dilarang masuk mall," kata dia. Mengenai keluhan pengunjung, lanjut Paulus, mereka rerata menyoalkan syarat masuk yang dianggap mempersulit. “Kadang banyak juga pengunjung yang ngeluh dengan persyaratan seperti ini. Ada yang bilang ribet, ada yang bilang susah, dan lain sebagainya," tukasnya.

Di Jamtos, juga tak jauh berbeda. Petugas keamanan memeriksa para pengunjung. “Kalau discan, langsung saja. Tapi, kalau menunjukkan bukti vaksin, kita minta KTP. Ini untuk memastikan,” ujar Edi, salah satu petugas.

Selama dirinya berjaga dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00, kemarin, menurutnya ada sekitar enam pengunjung yang tidak diizinkan masuk, lantaran tidak menunjukkan kartu vaksin.

Tak sedikit dari pengunjung yang harus mendownload aplikasi PeduliLindungi, untuk dapat masuk dan menscan barcode yang telah tersedia. Salah satunya Ani. Perempuan berkerudung ini mengatakan, dirinya sudah divaksin, hanya saja tidak membawa bukti fisik. “Jadi download dulu lah,” ujarnya.

Menurutnya, ini tidak menyulitkan. Hanya belum terbiasa. Senada dikatakan Nando, dia bersama satu rekannya harus putar arah, lantaran tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin. (tav/zen/mg04/mg02)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: