Dikeroyok, Korban Tewas Dibacok Pakai Parangnya Sendiri

Dikeroyok, Korban Tewas Dibacok Pakai Parangnya Sendiri

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - PALEMBANG, Sumsel – Reka ulang kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang ABG bernama M Haidil Fiqri (17), warga Lorong Masjid Jamik, Kelurahan Plaju Ilir yang terjadi di Taman TVRI pada malam pergantian tahun 2022 lalu digelar oleh  Satreskrim Polrestabes Palembang.

Dalam gelar perkara sebanyak 22 adegan tersebut, keempat tersangka memperagakan awal terjadinya pengeroyokan hingga menyebabkan korban tewas dengan sejumlah luka bacokan.

Kasatreskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi melalui Kanit Ranmor, Iptu Jhony Palapa mengatakan, rekonstruksi dilakukan untuk mengetahui secara detail kronologi pengeroyokan yang dilakukan para tersangka, guna melengkapi berkas ke pengadilan.

“Dari rekontruksi ini diketahui bahwa penyebab pengeroyokan karena salah paham, hingga terjadi cekcok antar korban dan para pelaku. Jadi tidak ada unsur pembegalan seperti yang diisukan sebelumnya,” jelas Jhoni Palapa.

Dari adegan pertama hingga akhir, kata Jhoni, tergambar jika saat korban bersama temannya berboncengan dengan sepeda motor melintas di TKP, ditegur oleh keempat tersangka dan beberapa temannya yang lain.

Namun, korban tersinggung dan mengejar serta mendahului sepeda motor rombongan tersangka. Lantas, korban dan temannya menyetop motornya di TKP sambil menunggu rombongan pelaku melintas.

“Saat rombongan tersangka melintas, korban langsung melibaskan parang yang sudah disipkannya kepada empat tersangka dan rombongannya,” ujarnya.
Akibatnya, salah satu rombongan tersangka terkena sabetan parang korban. Melihat temannya terluka, tersangka Bombom (buron), menabrak korban dengan sepeda motor hingga terjatuh.

“Saat korban terjatuh, tersangka Miko Pradetya langsung merebut parang dari tangan korban dan langsung membacokan ke tubuh korban bagian belakang,” terangnya.

Setelah itu, tersangka RM Wahyu Romadhon dan M Rio Maulana, secara bergantian membacok korban dengan parang tersebut hingga tersungkur.

“Melihat korban tak berdaya, ketiga tersangka kemudian membawa tersangka Bombom ke rumah sakit karena terluka parah akibat terjatuh saat menabrakan korban.

“Beberapa menit kemudian, teman-teman korban melintas dan melihat korban terkapar bersimbah darah. Lalu dengan dibantu warga, mereka membawa korbanke rumah sakit. Namun nyawa korban tak tertolong dan meninggal dunia,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: