Jambi Kekurangan 6.000 Guru

Jambi Kekurangan 6.000 Guru

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Saat ini jumlah guru kejuruan di Provinsi Jambi masih kurang. Khususnya di sekolah tingkat SMA, SMK dan SLB. Kekurangan itu bisa berdampak pada kualitas belajar pada anak, pasalnya banyak guru yang tak sesuai dengan bidangnya.

Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jambi Pahari mengatakan, kekurangan guru di Provinsi Jambi sekitar 6.000 guru. Sementara guru yang ada saat ini hanya 4.000 guru kejuruan, sesuai dengan bidangnya. Ini merupakan jumlah guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dia menyebutkan, untuk kebutuhan guru sendiri di Provinsi Jambi mencapai 10.000 guru. Kata Pahari, untuk mencukupi kebutuhan guru tersebut, BKD Provinsi Jambi melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mengangkat guru honor untuk mencukupi dan memenuhi guru di setiap sekolah.

“Semua sekolah di SMA, SMK dan SLB sederajat itu semua mengalami kekurangan guru,” kata dia, Senin (18/10). Pahari menyebutkan, untuk di sekolah negeri yang ada di Provinsi Jambi, khususnya di kabupaten kota, kecuali Kota Jambi, jumlah guru yang statusnya PNS, sangat sedikit. Terkadang di setiap sekolah hanya ada satu guru kejuruan dan yang PNS, sisanya masih honor.

“Kadang-kadang hanya dua orang, kadang juga yang negeri itu hanya kepala sekolahnya saja. Ini bersadasarkan informasi dari kepala sekolah di Provinsi Jambi,” tambahnya.

Untuk mengatasi kebutuhan itu, Pemprov Jambi mengangkat guru honor menjadi PNS, sejak tahun 2018 lalu. Hanya saja, penerimaan terbatas, paling banyak hanya mencapai 250 orang. Kata dia, ini pun tidak semua sekolah mendapatkan formasi. Sementara yang juga membuat kekurangan, saat ini Pemprov Jambi tak lagi membuka CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak tahun 2020, ini karena persoalan pandemi Covid-19 yang membuat keuangan pemerintah terganggu.

“Karena butuh anggaran yang besar, untuk memberikan gaji kepada mereka. Sementara keuangan pemerintah masih kurang untuk memberikan gaji dan tunjangan, jika ini tetap dipaksakan,” jelasnya.

Diketahui, sejak lima tahun terakhir, jumlah ASN di Provinsi Jambi terjadi penurunan, ini disebabkan karena semakin tahun semakin banyak ASN yang pensiun, sementara untuk penerimaan sendiri masih sangat jauh dengan jumlah pensiuanan. BKD Provinsi Jambi mencatat, ada 2.000 ASN yang berkurang. (slt/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: