285 Desa Masih Blankspot
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Sampai saat ini belum seluruh wilayah di Provinsi Jambi memiliki sinyal internet. Sedikitnya, ada 285 desa yang masih blankspot.
“Data yang kami terima ini ada di diskominfo kabupaten kota” kata Muhamad Mawardi, Kasi Pengawasan dan Penyelenggaraan Persandian Diskominfo Provinsi Jambi, Jumat (22/10).
Lanjutnya, untuk daerah yang masih blankspot tersebut ada di Kabupaten Merangin, sebanyak 60 titik. Kemudian ada di Kabupaten Tanjab Barat ada sebanyak 54 titik. Kata dia, yang menjadi kendala saat ini karena sulitnya akses ke desa-desa tersebut.
Sehingga untuk memasang jaringan internet belum bisa diakses. “Akses ke sana yang sulit, mengingat lokasi kita di Jambi ini geografisnya tidak rata. Sehingga sulit kita jangkau ke desa-desa,” tambahnya.
Kemudian kendala lain juga belum banyaknya akses kabel Fiber Optic di Provinsi Jambi. Dikatakannya di seluruh wilayah Jambi baru ada kurang dari 20 persen pesebaran kabel Fiber Optic.
“Setelah kami pelajari di wilayah Provinsi Jambi ini, maka untuk pembangunan 1.000 tower nantinya akan menggunakan teknologi V-Sat,” ujarnya.
Visi dan misi dari Pemprov Jambi satu di antaranya merupakan pembangunan 1.000 tower. Sehingga ia mengatakan secara bertahap nantinya akan membangun internet gratis untuk desa.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak provider untuk pelaksanaannya. Program ini pun akan berjalan di 2022,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Provinsi Jambi, Nurachmat Herlambang, program pembangunan 1.000 tower untuk membuat Jambi terbebas dari blankspot menggunakan dana Dumisake. Ia mengatakan anggaran yang diusulkan sebesar Rp 5 miliar.
“Program ini masuknya dalam anggaran Dumisake, nantinya dana yang digunakan untuk teknologi, dananya akan diserahkan ke Diskominfo dan diusulkan Rp 5 miliar,” tambahnya.
Nurachmat mengatakan, nantinya perangkat internet yang dibangun akan diserahkan kepada desa. Agar desa-desa dapat mengelolanya secara mandiri.
“Ini untuk memantik para BUMDes untuk mandiri mengelola internet di masing-masing desa. Ke depan juga kami akan bekerja sama dengan akademisi bidang teknologi untuk sosialisasinya,” tandasnya.
Ia mengatakan akan memanfaatkan program KKN Merdeka Belajar, untuk mengajari para masyarakat desa dalam pemanfaatan internet agar juga bisa dijadikan media mencari pendapatan. (slt/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: