Ini Kriteria Penentuan Kelulusan Jalur SNMPTN & SBMPTN, Siswa Harus Tahu

Ini Kriteria Penentuan Kelulusan Jalur SNMPTN & SBMPTN, Siswa Harus Tahu

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mochamad Ashari mengatakan kriteria untuk menentukan kelulusan bisa berbeda di setiap PTN.

LTMPT di sini berperan membantu PTN dalam pelaksanaan seleksi mahasiswa baru.

“Kami menerima data, mengolah data, kemudian mungkin ada kriteria tambahan dari PTN," kata Ashari, Sabtu (5/2).

Lebih lanjut, ketua LTMPT menerangkan setidaknya ada dua hal yang menentukan kelulusan yaitu indeks pribadi dan indeks sekolah.

Indeks pribadi yaitu termasuk rapor, prestasi yang diterima..Ini akan di-scoring. Indeks sekolah adalah pemetaan sekolah, ada data (mapping) sekolah.

"Jadi, dari nilai UTBK dirata-rata dari satu sekolah dalam tiga tahun terakhir, kemudian di-rangking setiap tahunnya dan kami ambil nilai tertinggi dari sekolah mana dan seterusnya,” tutur Ashari. 

Adapun pertimbangan lain adalah jenjang sertifikat prestasi yang memiliki siswa. Menurut Ashari, ini cukup adil (fair) untuk menyamakan nilai rapor. Belum tentu jika salah satu anak dalam peringkat rapor di sekolah adalah peringkat atas.

Yang dilihat LTMPT ialah prestasi siswanya sebagai nilai tambahannya. Misalnya, ada yang sama-sama mendapat nilai Matematika 9, di SMA yang peringkatnya paling tinggi tadi di-scoring 100 persen dan yang di bawahnya betul-betul 90 persen. 

"Jadi, ada indeks sekolah yang digunakan, dan ada beberapa kriteria lainnya. Misalnya untuk sertifikat internasional juara 1, 2, ada scoring-nya,” imbuh Ashari. 

Lanjut dikatakan, kelulusan siswa dalam seleksi juga ditentukan oleh prodi yang dipilihnya. Jika pilihan prodinya di kampus yang tingkat kompetisinya tinggi maka siswa dengan nilai yang lebih rendah akan mudah tergeser dengan nilai siswa lain yang lebih bagus. Jadi, memang ada beberapa parameter yang menyebabkan keberhasilan.

“Mohon untuk dipelajari siswa. Khusus memilih prodi saat SNMPTN harus diteliti dan dipelajari dulu betul-betul pilihan yang benar-benar disukai," ujarnya.

Ashari berpesan, bila minat siswa tidak besar, jangan dipilih karena akan mengurangi peluang (kuota) bagi orang lain yang betul-betul berminat pada prodi itu. Ukur diri sebaik mungkin (esy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: