Mengendalikan Inflasi dan Menjaga Daya Beli Masyarakat

Mengendalikan Inflasi dan Menjaga Daya Beli Masyarakat

Oleh:

Muji Lestari, SE, MA
Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Kota Jambi

“We should be disciplined and responsible and then our prosperity will be stable despite any economic crisis, inflation or a change of government.” (Sunday Adelaja)


Pendahuluan
Kutipan tersebut benar sekali bahwa sikap disiplin dan bertanggung jawab menjadi kunci menjaga kestabilan ekonomi dalam menghadapi berbagai guncangan. Saat ini perekonomian global dan nasional menghadapi guncangan yang sangat kuat sebagai akibat pandemi Covid-19 dan juga konflik Ukrania-Rusia.

Harga komoditas pangan dan sumber-sumber energi melambung tinggi di pasar dunia.

FAO (Food and Agricultural Organization), salah satu lembaga di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa, pada tanggal 8 April 2022 mengeluarkan data indeks harga pangan bulan Maret 2022 yang mencapai 170,1 poin.

Indeks harga pangan tersebut meningkat sebesar 24,9 poin atau 17,1 persen dibanding Februari 2022. Kenaikan harga pangan itu tercatat paling tinggi sejak tahun 1990. Kenaikan harga juga terjadi pada minyak nabati sebesar 23,2 persen, susu sebesar 2,6 persen, daging sebesar 4,8 persen dan gula sebesar 6,7 persen.

Kenaikan harga pangan juga dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah. Selain harga pangan, kenaikan harga bahan baku, bahan bakar minyak dan berbagai tarif menambah beban pengeluaran masyarakat.

Kecenderungan naiknya harga barang dan jasa yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan inflasi dan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.

Fakta Inflasi
Data BPS menunjukkan bahwa pada Maret 2022 inflasi secara nasional tercatat sebesar 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,95. Dalam periode yang sama, dari 90 kota yang menjadi sampel penghitungan IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen dan terendah terjadi di Kupang sebesar 0,09 persen.

Inflasi yang terjadi di berbagai kota Indonesia disebabkan oleh adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,47 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,50 persen; kelompok transportasi sebesar 0,42 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,41 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,17 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, inflasi di Provinsi Jambi menunjukkan bahwa pada Maret 2022, Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 1,35 persen dan Kota Muara Bungo sebesar 1,10 persen. Inflasi gabungan dari Kota Jambi dan Kota Muara Bungo pada Maret 2022 adalah sebesar 1,32 persen. Inflasi di Kota Jambi sebesar 1,35 persen menjadi tertinggi dibanding seluruah kabupaten/kota di wilayah Sumatera.

Penyebab dari inflasi Kota Jambi adalah naiknya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,10 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,18 persen.

Mengendalikan Inflasi
Berbagai literatur menyebutkan bahwa penyebab inflasi dibedakan menjadi tiga, yaitu meningkatnya permintaan (demand-pull inflation), meningkatnya biaya produksi (cost-push inflation) dan kombinasi dari meningkatnya permintaan dan biaya produksi (bottlenecks inflation). Inflasi yang terjadi saat ini disebabkan oleh kombinasi dari sisi permintaan dan penawaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: