Wedding Content Creator, Profesi Baru yang Wajib Ada di Pernikahan Zaman Now

Ilustrasi pernikahan-Freepik-
JAMBI-INDEPENDENT.COM - Pernikahan tak lagi hanya soal janji suci di hadapan penghulu dan dekorasi mewah yang menghias aula. Di era digital, terutama di tangan generasi Z, momen sakral ini berkembang menjadi panggung yang memadukan storytelling, keaslian, dan tentu saja konten.
Tren terbaru yang kini tengah melesat di dunia pernikahan adalah kehadiran wedding content creator, profesi baru yang menjawab kebutuhan pengantin Gen Z akan dokumentasi real-time yang siap unggah ke media sosial dalam hitungan jam.
Berbeda dengan fotografer atau videografer konvensional, wedding content creator hadir untuk menangkap sisi-sisi personal dan alami dari pesta pernikahan tanpa rekayasa, tanpa skrip.
Mulai dari ekspresi gugup saat make up, canda tawa sahabat di belakang panggung, hingga reaksi haru orang tua yang sering kali luput dari kamera utama.
BACA JUGA:Rasakan Sensasi Jadi Karakter Anime Favorit Lewat 8 Game Keren Ini!
BACA JUGA:Cepat Baper! Ini 5 Zodiak yang Paling Gampang Jatuh Cinta
Semua itu diabadikan dalam bentuk video vertikal berdurasi singkat yang disesuaikan dengan format Instagram Reels, TikTok, atau Stories.
Bahkan tak jarang, konten-konten tersebut sudah bisa diunggah hanya dalam beberapa jam setelah acara berlangsung.
“Sekarang pengantin nggak harus tunggu seminggu buat dapat video highlight. Mereka bisa langsung post saat pesta masih hangat,” ujar Aira Putri, salah satu wedding content creator yang berbasis di Jakarta.
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi. Mereka menginginkan kecepatan, keautentikan, dan estetika visual dalam setiap aspek hidupnya, termasuk dalam urusan pernikahan.
BACA JUGA:Kangen! Sang Ibu Belum Ketemu Misri Sejak Ditahan di Polda NTB
BACA JUGA:Mau Mulai Investasi? Ini Jenis Investasi yang Cocok Berdasarkan Zodiak Kamu
Tak heran, jasa wedding content creator kini makin diburu. Menurut data PopSugar (2023), permintaan akan layanan ini melonjak hingga 250% dalam setahun terakhir.
Lebih dari sekadar mendokumentasikan, banyak kreator juga memberi strategi konten kepada pasangan agar momen pernikahan mereka bisa mengikuti tren viral. “Kami bantu arahkan angle, caption, bahkan hashtag yang bisa bikin video mereka tembus FYP,” tambah Aira.
Tarif jasa ini bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung durasi, jumlah konten, serta kecepatan pengiriman hasil editan.
Beberapa wedding planner bahkan telah memasukkan layanan ini ke dalam paket mereka, menunjukkan tingginya permintaan dari calon pengantin muda.
BACA JUGA:Konsisten Hadirkan Layanan Terbaik, Wealth Management BRI Raih Penghargaan Global Private Banker
BACA JUGA:Selain JP Morgan, BlackRock dan Vanguard Juga Tambah Kepemilikan Saham BBRI
Meski digandrungi, kehadiran wedding content creator juga menuai perdebatan. Beberapa fotografer profesional merasa peran mereka terganggu karena area kerja yang tumpang tindih dan tidak terkoordinasi.
Namun, sebagian besar pasangan merasa justru lebih terbantu. “Buat kami, dokumentasi dari content creator itu lebih jujur dan personal. Kadang, momen paling indah justru terekam dari kamera HP, bukan lensa profesional,” ungkap Nadya dan Fadel, pasangan pengantin asal Depok yang baru saja menikah bulan lalu.
Tren ini juga mencerminkan gaya pernikahan Gen Z yang cenderung intim, kasual, dan tidak terlalu seremonial. Mereka lebih mengedepankan pengalaman emosional daripada kemegahan visual semata.
Di tengah transformasi budaya digital, wedding content creator kini hadir sebagai jembatan antara momen nyata dan jejak digital. Bukan sekadar tren, ini adalah cerminan perubahan cara generasi muda merayakan cinta: cepat, tulus, dan bisa dibagikan ke seluruh dunia dalam sekali klik.
Satu hal yang pasti bagi Gen Z, jika tidak bisa dibagikan di media sosial, mungkin itu bukan momen yang sepenuhnya dirayakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: