Angkutan Batu Bara Lewati Jalan Desa, DPRD Muaro Jambi Minta PT JBC Buat Jalan Sendiri

Angkutan Batu Bara Lewati Jalan Desa, DPRD Muaro Jambi Minta PT JBC Buat Jalan Sendiri

Anggota DPRD Muaro Jambi, Ahmad Haikal.-ist/jambi-independent.co.id-

MUARO JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Anggota DPRD MUARO JAMBI Ahmad Haikal, angkat bicara terkait permasalahan warga yang menolak adanya aktivitas perusahaan tambang batu bara yang menggunakan jalan desa untuk hauling batu bara.

Pasalnya, aktivitas angkutan batu bara milik PT Japa Barata Coal (JBC) tersebut lalu lalang melintas di RT 01 Dusun Tambak Agung, Desa Tanjung Pauh KM 39 yang merupakan jalan desa yang di sana juga ada warga yang tinggal.

Warga menolak karena mereka tak mau adanya dampak buruk dikemudian hari, baik itu kesehatan dan keselamatan warga hingga berefek ke rumah warga.

Politisi PKB ini menegaskan, bahwa perusahaan batu bara silakan saja beroperasi selagi sesuai dengan aturan yang ada, namun jangan mengganggu lingkungan sekitar. 

BACA JUGA:Prediksi Persib Bandung vs Dewa United Piala Presiden 2025: Siapa Unggul?

"Penggunaan akses jalan desa oleh truk pengangkut batu bara milik perusahaan, tentu meresahkan warga," katanya saat dikonfirmasi, Selasa 8 Juli 2025.

Meski dalihnya sebelumnya sudah ada persetujuan warga untuk melintas, namun permasalahan ini tidak akan berbuntut panjang. Karena memang, kata Dia, warga yang menolak ini tidak diajak diskusi terlebih dahulu.

"Kami berharap, pihak perusahaan untuk mencari solusi. Kalau mau beroperasi, perusahaan harus buat akses jalan sendiri. Jangan menggunakan jalan masyarakat, ini tentu mengganggu dan meresahkan," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dusun Tambak Agung, Taryuni menuturkan, persoalan ini bermula saat pihak perusahaan memperbaiki jalan Desa yang berada didepan rumah warga. 

BACA JUGA:Soundtrack Film Animasi KPop Demon Hunters Kuasai Tangga Lagu Spotify Global!

Namun saat itu warga tidak mengetahui jalan itu merupakan jalan Batubara. Setahu warga, perbaikan jalan itu adalah program dari pemerintah Desa, bukan dari pihak perusahaan. 

Setelah jalan selesai diperbaiki, barulah ada pertemuan dari pihak perusahaan yang dimotori oleh Kepala Desa.

Mengetahui hal itu, warga langsung kaget, sebab mereka tidak mengetahui jalan itu diperbaiki untuk lalu lalang angkutan batu bara. 

"Dari pertemuan itu, kami langsung menolak. Kami tidak setuju jika jalan didepan rumah kami dijadikan jalan Batubara oleh PT JBC," kata Taryuni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: