Ternyata Kucing Bisa Pubertas, Kok Bisa? Yuk Kenali Tandanya

Ternyata Kucing Bisa Pubertas, Kok Bisa? Yuk Kenali Tandanya

Mengenali kucing di saat masa pubertas-Ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Kucing adalah termasuk salah satu hewan yang lucu, menggemaskan, dan penuh misteri.

Namun banyak pemilik kucing sering kali terkejut saat kucing peliharaan mereka yang awalnya manis dan tenang tiba-tiba berubah perilakunya jadi lebih agresif, suka kabur, atau bahkan mulai menyemprotkan urin sembarangan.

Hal ini biasanya terjadi ketika kucing memasuki masa pubertas.Tapi, tenang saja perubahan ini normal dan bisa dikelola dengan baik bila kita paham apa yang sedang terjadi.

Mari kita bahas lebih jauh tentang masa pubertas pada kucing dan perubahan perilaku yang menyertainya.

BACA JUGA:4 Zodiak Ini Dingin Tapi Terbukti Paling Setia Menjaga Cinta

Apa Itu Masa Pubertas pada Kucing?

Masa pubertas adalah fase transisi dari masa anak-anak menuju kedewasaan seksual. Pada kucing, pubertas biasanya terjadi antara usia 4 hingga 9 bulan, meskipun hal ini bisa bervariasi tergantung pada ras, jenis kelamin, dan kondisi lingkungan.

-Kucing betina biasanya mencapai pubertas sedikit lebih cepat daripada jantan, bisa sejak usia 4 bulan.

-Kucing jantan mulai menunjukkan tanda-tanda dewasa sekitar usia 5–7 bulan.

Tanda Pubertas pada Kucing

1. Perubahan Fisik

Kucing jantan mulai menunjukkan pembesaran testis dan mulai menghasilkan hormon testosteron.

Kucing betina mulai mengalami siklus birahi atau estrus. Organ reproduksinya pun mulai berkembang.

BACA JUGA:Zodiak yang Paling Gampang Ilfeel: Baru Dekat, Sudah Bikin Mundur Perlahan!

2. Perubahan Perilaku

Nah, ini yang paling terasa bagi pemilik kucing. Beberapa perilaku baru mungkin membuatmu bingung atau bahkan kesal.

a. Menyemprotkan Urin

Kucing jantan (dan kadang betina) akan menyemprotkan urin untuk menandai wilayahnya. Ini adalah perilaku alami untuk menunjukkan bahwa mereka siap kawin dan memiliki teritori.

b. Mengeong dengan Suara Keras

Kucing betina yang sedang birahi bisa mengeong keras sepanjang malam. Suara ini adalah sinyal untuk menarik perhatian kucing jantan.

c. Lebih Agresif atau Gelisah

Beberapa kucing jadi lebih agresif terhadap kucing lain atau bahkan manusia. Mereka mungkin juga terlihat gelisah dan sering mondar-mandir.

BACA JUGA:Ucapkan Selamat untuk Mat Sanusi, Antoni Gumay: Semoga Olahraga di Jambi Makin Maju

d. Suka Kabur

Kucing jantan terutama sering mencoba keluar rumah mencari pasangan. Mereka bisa kabur dari jendela, memanjat pagar, atau keluar saat pintu terbuka sedikit saja.

e. Sering Menjilat Area Kelamin

Baik jantan maupun betina mungkin jadi lebih sering menjilat area genitalnya sebagai bagian dari respons hormonal.

Mengapa Perubahan Ini Terjadi?

Perubahan-perubahan ini dipicu oleh hormon reproduksi—testosteron pada jantan, dan estrogen serta progesteron pada betina. Hormon-hormon ini memengaruhi otak dan perilaku kucing, membuat mereka terdorong untuk berkembang biak.

Meskipun ini semua alami, penting bagi pemilik kucing untuk mengetahui bagaimana cara menghadapinya dengan bijak.

BACA JUGA:Kalau Temanmu Zodiak Ini, Jangan Pernah Bohongi Mereka!

Apa yang Bisa Dilakukan Pemilik?

1. Sterilisasi atau Kastrasi

Cara paling efektif untuk mengatasi sebagian besar masalah perilaku saat pubertas adalah dengan mensterilkan kucing:

Kucing jantan: dikastrasi untuk mengurangi agresivitas dan kebiasaan menyemprot urin.

Kucing betina: disterilkan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi stres akibat siklus birahi.

Prosedur ini aman dan disarankan dilakukan saat kucing berusia 5–6 bulan.

BACA JUGA:Waspada! 3 Zodiak Ini Diprediksi Alami Masalah Kesehatan Ringan Minggu Ini

2. Berikan Lingkungan yang Aman dan Menarik

Pastikan kucing tidak bisa kabur. Gunakan jendela yang aman, pagar tinggi, atau pengawasan ekstra saat pintu terbuka. Sediakan mainan dan aktivitas untuk menjaga mereka sibuk dan mengurangi stres.

3. Beri Perhatian Lebih

Kucing remaja butuh perhatian. Bermainlah dengan mereka, ajak mereka berbicara, dan sentuh mereka dengan lembut. Ini membantu mengalihkan energi seksual mereka ke hubungan positif dengan manusia.

4. Konsultasi dengan Dokter Hewan

Jika perubahan perilaku kucing terasa ekstrem atau mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan. Mereka bisa memberikan saran medis atau perilaku yang tepat.

Pubertas Bukan Masalah, Tapi Tahap Tumbuh Kembang

Banyak pemilik kucing merasa frustrasi saat kucingnya mulai berubah, tapi perlu diingat bahwa ini adalah bagian dari tumbuh kembang yang wajar.

BACA JUGA:Album Terakhir Gusti Irawan Wibowo, ENDIKUP Resmi Dirilis Hari Ini

Dengan pendekatan yang tepat, masa pubertas ini bisa dilalui dengan damai, dan hubungan antara kamu dan kucingmu akan jadi lebih kuat.

Sterilisasi, perhatian, dan lingkungan yang kondusif akan sangat membantu. Yang terpenting, tetap sabar dan terus belajar memahami bahasa tubuh serta kebutuhan emosional kucingmu.

Kucing remaja memang bisa jadi menantang, tapi mereka tetap lucu dan layak dicintai. Masa pubertas hanyalah salah satu dari banyak fase dalam hidup kucing yang akan kamu lalui bersama mereka.

Dengan pemahaman dan kasih sayang, kamu bisa menjadi pemilik yang lebih baik dan membentuk ikatan yang kuat dengan sahabat berbulu kesayanganmu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kucing