Iran vs Israel : Perang Dua Sahabat Lama yang Berdampak Pada Ekonomi Global

Dr Noviardi Ferzi-Ist/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Nah Loh! Soal Dukungan Calon Ketum KONI Provinsi Jambi, Ketua KONI Tanjab Barat: Masih Wait and See
Penggunaan peluru kendali berpemandu dan drone telah menjadi elemen kunci dalam strategi militer kedua belah pihak.
Peluru kendali berpemandu memungkinkan serangan yang lebih tepat dan mematikan, mengurangi risiko korban sipil dan meningkatkan efektivitas serangan.
Sementara itu, drone telah menjadi alat yang sangat berharga dalam pengintaian dan serangan, memberikan kemampuan untuk melakukan operasi militer dengan risiko yang lebih rendah bagi personel militer.
Rudal dan Drone Iran membawa mimpi buruk bagi Israel. Kehancuran terlihat di berbagai penjuru Israel akibat rudal-rudal Iran meledakkan berbagai bangunan dan fasilitas. Israel sampai melarang warga menyiarkan rekaman kerusakan akibat rudal Iran.
BACA JUGA:Dipecat! Personel Polres Tanjab Barat Kena PTDH Gegara Narkoba
Dalam catatan Israel, Iran sedikitnya menembakkan sekitar 400 rudal balistik dan sedikitnya 1.000 drone sejak Jumat pekan lalu. Rudal-rudal Iran menyasar berbagai lokasi yang tidak bisa dilindungi sistem pertahanan udara berlapis yang dimiliki Israel.
Mengutip media keuangan terkemuka Israel, The Marker, yang menyebut Israel menghabiskan 285 juta dollar AS setiap malam untuk menangkis rudal dan drone Iran.
Kondisi itu membuat perang berkepanjangan dengan Iran tidak memungkinkan bagi Israel. Oleh karena itu, Israel perlu mengakhiri perang ini secepat mungkin.
Dalam kacamata global, Konflik ini tidak hanya berdampak pada kawasan Timur Tengah, tetapi juga memiliki implikasi yang luas bagi politik dan ekonomi Indonesia.
BACA JUGA:DPR RI Sebut Stockpile Batu Bara PT SAS Langgar RTRW dan Ancam Kualitas Air untuk Warga
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan dalam stabilitas kawasan tersebut.
Ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel dapat memicu reaksi dari negara-negara Muslim lainnya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia.
Secara ekonomi, Indonesia mungkin menghadapi dampak dari fluktuasi harga energi global, terutama jika konflik ini berlanjut dan mempengaruhi pasokan minyak dari Timur Tengah. Kenaikan harga energi dapat berdampak pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi domestik.
Perang Iran-Israel akan mengganggu supply dan demand minyak dunia. Pasalnya, Iran merupakan salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Perang ini berpotensi meningkatkan harga minyak sehingga secara otomatis biaya produksi juga akan meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: