Salah Sunat! Begini Sikap yang Diambil oleh DPD PPNI Kabupaten Kerinci

Salah Sunat! Begini Sikap yang Diambil oleh DPD PPNI Kabupaten Kerinci

Ilustrasi. DPD PPNI Kabupaten Kerinci klarifikasi ke perawat dalam kasus salah sunat.-ist/jambi-independent.co.id-

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus salah sunat yang dialami BAI (10) warga Kecamatan Kayu Aro Kabupaten KERINCI oleh seorang perawat, baru-baru ini menggegerkan warga Jambi, khususnya Kabupaten KERINCI.

Terkait kasus salah sunat yang dilakukan oleh perawat berinisial YN ini, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kabupaten Kerinci belum mengambil langkah tegas.

PPNI Kabupaten Kerinci baru sebatas klarifikasi kepada perawat yang melakukan praktek hingga terjadi salah sunat ini. 

Ketua DPD PPNI Kabupaten Kerinci, H Roni Saputra, saat dikonfirmasi tentang kasus salah sunat ini, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan klarifikasi kepada perawat.

BACA JUGA:Siapa Sangka! Diam-diam 5 Zodiak Ini Punya Pengaruh Besar: Tenang Tapi Gak Bisa Diremehkan 

“Kita klarifikasi dulu ke perawat yang buka praktek dan kasus ini akan dilaporkan ke DPW, apa tindakkan yang akan dilakukan,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya mendapat informasi bahwa masalah ini terjadi pada Oktober 2024. Antara perawat dan keluarga korban sudah ada kesepakatan, yakni si perawat akan membantu memberikan pengobatan.

Korban pun sudah mendapat penanganan di Rumah Sakit M Djamil Padang, Provinsi Sumbar. 

“Untuk saat ini izin prakteknya masih berlaku," kata dia. Pihak PPNI Kabupaten Kerinci juga belum mengunjungi kabar, karena dirinya juga baru dapat kabar. 

BACA JUGA:Ngiluuu! Bocah 10 Tahun Jadi Korban Salah Sunat, 'Anunya' Terpotong

“Kalau PPNI belum besuk ke rumah korban, baru dari Puskesmas yang sudah,” jelasnya. 

Sementara itu, dr Marnaini, kepala Puskesmas Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro membenarkan bahwa perawat tersebut bekerja di puskesmas itu dengan status PPPK.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya tidak punya kewenangan menegur perawat tersebut karena kejadiannya tidak terjadi di puskesmas, melainkan di rumah perawat sendiri yang membuka praktek. 

“Dia perawat membuka praktek di rumah. Kejadian itu di rumah. Saya baru tahu hari ini (kemarin, red) dan kami sudah mengunjungi korban dengan dokter puskesmas melihat korban,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: