Wah! Sopir Keluhkan Progres Pengerjaan Box Culvert di Jalinsum KM 60 Jambi-Sumbar yang Dinilai Lamban

Wah! Sopir Keluhkan Progres Pengerjaan Box Culvert di Jalinsum KM 60 Jambi-Sumbar yang Dinilai Lamban

Pengerjaan box culvert di Jalinsum KM 60 Bungo.-sitihalimah/jambi-independent.co.id-

MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Proses pengerjaan box culvert di Jalan Lintas Sumatera Km 60 Jambi-Sumbar, tepat di lokasi Jembatan Bailey, dikeluhkan para sopir dan pengendara. 

Proyek box culvert yang dimulai sejak Maret 2025 ini dinilai berjalan lambat dan hingga kini masih dalam tahap penimbunan oleh pihak PUPR bekerja sama dengan perusahaan terkait.

Pantauan di lapangan menunjukkan, hanya satu sisi badan jalan yang telah ditimbun, sementara Jembatan Bailey masih difungsikan sebagai akses sementara bagi kendaraan yang melintas.

Sistem buka tutup lalu lintas yang diterapkan menyebabkan antrean panjang dari dua arah, baik dari Sumatera Barat (Sumbar) maupun dari Bungo, Jambi.

BACA JUGA:Waduh! Segini Uang Perpisahan Sekolah di SMPN 2 Sungai Penuh yang Ditetapkan, Wali Murid Mengeluh

Setiap hari, kemacetan menjadi pemandangan rutin di kawasan tersebut. Dedi, seorang sopir ekspedisi, mengungkapkan keluhannya. 

“Kami sangat berharap sekali pada pemerintah agar penimbunan badan jalan yang dipasang box culvert ini dipercepat karena kami sudah mengeluh dengan antrian kemacetan,” ujarnya.

Tak hanya di Km 60, kondisi serupa juga terlihat di Km 52 Jalan Lintas Sumatera. Lokasi ini sempat mengalami longsor pada Februari 2024 lalu, tepatnya di depan PT Starubber. 

Kini, perbaikan sudah mulai dilakukan, namun warga mempertanyakan transparansi proyek tersebut karena hingga kini belum terlihat adanya papan informasi proyek yang menunjukkan sumber dana maupun nama kontraktor pelaksana.

BACA JUGA:Heboh! Asik Pesta Sabu di Bungo, M Syukur dan 3 Rekannya Ditangkap Polisi

Mustafa, warga Sirih Sekapur, juga mengutarakan harapan serupa. Mereka sangat berharap pada pemerintah agar dipercepat pengerjaan box culvert. 

"Kasihan kita para pengendara kena macet. Sekarang sudah bulan Mei 2025, seharusnya pengerjaannya sudah selesai, cuaca juga bagus,” tutur Mustafa.

Kondisi ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dari pihak terkait agar proyek-proyek perbaikan jalan, terutama yang berada di jalur vital seperti Jalan Lintas Sumatera, bisa diselesaikan tepat waktu dan transparan. 

Kemacetan yang berkepanjangan tidak hanya merugikan pengguna jalan, tetapi juga berdampak pada distribusi logistik dan perekonomian masyarakat secara luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: