Wow! Inter Milan Libas Barcelona 4-3 Lewat Gol di Extra Time, Lolos ke Final UCL dengan Agregat 7-6!

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Inter Milan memastikan tempat di partai final Liga Champions musim ini usai meraih kemenangan dramatis 4-3 atas Barcelona dalam laga leg kedua semifinal yang digelar di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu 07 Mei 2025 dini hari WIB. Dalam pertandingan yang penuh tensi dan adu taktik, Davide Frattesi muncul sebagai penentu lewat gol krusialnya di babak tambahan waktu.

Dengan hasil ini, Inter unggul agregat 7-6 atas Barcelona, setelah sebelumnya bermain imbang 3-3 di waktu normal. Keberhasilan ini juga menjadi pelipur lara bagi skuad asuhan Simone Inzaghi yang sempat gagal meraih trofi di final dua tahun lalu.

Inter Milan langsung menunjukkan intensitas tinggi sejak menit awal. Tekanan mereka membuahkan hasil di menit ke-22 saat Denzel Dumfries mencuri bola dari lini belakang Barca dan menyodorkannya kepada Lautaro Martinez yang dengan tenang menaklukkan Wojciech Szczesny. Skor 1-0 membuka keunggulan tuan rumah.

Menjelang jeda turun minum, wasit Szymon Marciniak menunjuk titik putih usai Pau Cubarsi dianggap menjatuhkan Martinez. Hakan Calhanoglu yang maju sebagai eksekutor sukses memperbesar keunggulan menjadi 2-0.

BACA JUGA:Gawat Nih! Lahan Pertanian di Tanjab Timur Menyusut Gara-gara Ini

BACA JUGA:Kacau Nih! ASN Pemprov Jambi Terlibat Judi Online dan Pinjol

Memasuki paruh kedua, Barcelona tampil agresif dan berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol Eric Garcia di menit ke-54, memanfaatkan umpan manis dari Gerard Martin. Enam menit berselang, kombinasi yang sama membuahkan gol kedua, kali ini Dani Olmo menyambut umpan Martin lewat sundulan tajam. Skor menjadi 2-2 dan agregat kembali imbang.

Situasi makin tegang ketika Raphinha mencetak gol ketiga Barcelona di menit ke-87 usai menyambar bola muntah hasil tembakannya sendiri. Skor berbalik 3-2 untuk keunggulan Blaugrana.

Namun, Inter belum menyerah. Di menit 90+3, serangan balik cepat dari Dumfries berujung pada gol penyama kedudukan dari Francesco Acerbi. Skor 3-3 memaksa laga dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Drama belum selesai. Di menit ke-99, Marcus Thuram menggiring bola dari sisi kanan dan mengirimkan umpan kepada Davide Frattesi. Sang gelandang melakukan kombinasi umpan satu-dua dengan Mehdi Taremi sebelum melesakkan bola mendatar yang tak mampu dihalau Szczesny. Skor berubah 4-3 untuk Inter.

BACA JUGA:Sensasi Tarikan New Honda PCX160 Buktikan Performa Andal di Berbagai Kondisi Perjalanan

BACA JUGA:Jasa Raharja Jamin Korban Kecelakaan Bus Padang Panjang- Sumatra Barat

Barcelona berupaya bangkit, namun peluang dari Robert Lewandowski masih belum menemui sasaran. Skor tak berubah hingga peluit akhir dibunyikan.

Inter pun melaju ke final dan akan menghadapi pemenang antara PSG atau Arsenal. PSG sementara unggul agregat 1-0 atas The Gunners, dan final dijadwalkan berlangsung pada 1 Juni mendatang.

Usai laga, Frattesi tak kuasa menahan emosinya. “Saya sendiri tak tahu apa yang terjadi. Saya teriak begitu keras setelah gol itu sampai kepala saya pusing,” ucapnya dilansir dari UEFA.

Gelandang berusia 25 tahun itu sebelumnya juga mencetak gol penentu saat Inter mengalahkan Bayern Munich di perempat final. “Saya kira perasaan di Munich tak akan tergantikan, tapi malam ini membuktikan keindahan sepak bola,” tambah Frattesi, yang mengaku keyakinan dan semangat pantang menyerah jadi kunci suksesnya.

BACA JUGA:Dorong Perputaran Ekonomi Grassroot, BRI Salurkan Kredit di Segmen Mikro Sebesar Rp632,22 Triliun

BACA JUGA:Rem Blong! Bus ALS Tujuan Bekasi Kecelakaan di Padang Panjang Sumbar, Belasan Penumpang Tewas

Sementara itu, Dumfries menyebut laga ini sebagai “pertandingan paling gila” yang pernah ia lakoni. “Kami berjuang sampai titik akhir. Ini pertandingan penuh emosi dan kami pantas lolos,” ujarnya.

Pemain asal Belanda itu juga menyoroti kegagalan Inter di final dua musim lalu sebagai bahan bakar semangat. “Kami tahu apa yang harus dilakukan. Sekarang waktunya fokus ke final,” kata Dumfries.

Daftar Susunan Pemain:

Inter Milan: Yann Sommer, Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni, Yann Bisseck, Denzel Dumfries, Federico Dimarco, Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu, Henrikh Mkhitaryan, Lautaro Martinez, Marcus Thuram

Pelatih: Simone Inzaghi

Barcelona: Wojciech Szczesny, Eric Garcia, Pau Cubarsi, Inigo Martinez, Gerard Martin, Frenkie De Jong, Pedri, Dani Olmo, Raphinha, Lamine Yamal, Ferran Torres

Pelatih: Hansi Flick

Sumber: